KOMPAS.com - Setiap 10 Oktober, dunia memperingati Hari Kesehatan Jiwa atau World Mental Health Day.
Peringatan ini diusung oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) PBB sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh umat manusia.
Tahun ini WHO mengusung tema pencegahan bunuh diri untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Dunia. Mereka mengajak semua insan untuk menggalakkan kampanye "40 seconds of action".
Dijelaskan dalam situs resminya, WHO telah melakukan penelitian selama 15 tahun dan menemukan bahwa setiap 40 detik seseorang meninggal dunia karena bunuh diri.
40 detik seseorang meninggal setara dengan dalam satu tahun ada 800.000 jiwa melayang akibat bunuh diri.
Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Pencegahan Bunuh Diri Dimulai dari Diri
Angka ini menunjukkan makin banyak orang berpikir untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Penyebabnya beraneka macam, salah satu yang paling sering adalah depresi.
"Orang depresi merasa tidak ada harapan akan kehidupan atau putus asa. Kondisi ini diikuti dengan gejala lain seperti susah konsentrasi, malas, tidak bertenaga, tidak nafsu makan, dan sering ada ide untuk bunuh diri," ujar dr Andri SpKJ kepada Kompas.com, Sabtu (18/3/2019).
Untuk menambah daftar panjang kasus bunuh diri tersebut, sudah saatnya kita benrtindak dan mulai peduli pada sesama.
Menurut WHO, kita semua dapat melakukan aksi nyata untuk meningkatkan kesadaran, perhatian, dan pencegahan pada kasus bunuh diri di sekitar kita.
Melalui gerakan "40 seconds of action", WHO mengajak seluruh insan untuk terlibat.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk berpartisipasi dari gerakan "40 seconds of action" adalah meningkatkan pengetahuan terkait apa yang bisa dilakukan untuk mencegah bunuh diri, mengurangi stigma terkait bunuh diri, dan terpenting menemani orang-orang yang sedang berjuang agar mereka percaya bahwa mereka tidak sendirian menghadapi persoalan.
"Sederhananya, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kepudian Anda dengan sesama," tulis WHO dalam laman resminya.
Menunjukkan kepedulian pada orang lain bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja. Sebagai contoh, mulai percakapan dengan seseorang yang mungkin Anda khawatirkan atau memberi pesan harapan untuk seseorang yang sedang berjuang.
Anda juga bisa mengunggah sebuah iklan layanan kesehatan mental atau sesuatu yang berbau pencegahan bunuh diri di sosial media.
Namun, jika Anda termasuk orang yang sedang berjuang terlepas dari keinginan bunuh diri, Anda juga bisa bergerak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.