Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Resmikan Undata Medical Centre, Fasilitas Kesehatan di Palu Makin Lengkap

Kompas.com - 10/10/2019, 19:04 WIB
Sri Anindiati Nursastri,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek hari ini meresmikan Undata Medical Centre di Palu, Sulawesi Tengah.

Pusat pelayanan kesehatan ini merupakan bagian dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata. Rumah sakit ini merupakan RS tipe B yang menjadi rujukan utama di Provinsi Sulawesi Tengah.

"Provinsi Sulawesi Tengah punya dua RSUD, Undata dan Madani. RSUD Undata menempati lokasi baru ini sejak 2015, dengan bangunan tahan gempa," tutur Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, dr Reny A Lamadjido, Sp.PK., M.Kes saat peresmian Undata Medical Center, Palu, Kamis (10/10/2019).

Dua gedung baru Undata Medical Center berlokasi di bagian belakang RSUD Undata. Kedua bangunan terdiri dari empat lantai. Pada Gedung A, lantai 1 mencakup Instalasi Rehabilitasi Medik sementara lantai 2 dan 3 merupakan tempat rawat inap.

"Lantai empat di Gedung A untuk endoskopi," tambah dr Reny.

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Menkes: Jangan Didik Anak Jadi Brutal

Sementara itu, lanjutnya, Gedung B mencakup fasilitas angiografi (prosedur katerisasi jantung) dan ruang bedah.

“Ini juga merupakan fasilitas baru. Kami melatih dokter-dokter spesialis jantung, dan dengan adanya angiografi ini, warga Palu diharapkan bisa operasi jantung di sini saja. Kalau di Jakarta, butuh antre tiga bulan untuk operasi di RS Harapan Kita,” lanjut dr Reny.

Hal itu ditanggapi positif oleh Menkes. Ia mengatakan, dokter spesialis jantung sangat dibutuhkan terutama di daerah-daerah rawan bencana.

"Saya rasa ini sangat bagus, jadi di Palu pun sudah bisa melakukan operasi jantung," tutur Menkes.

Undata Medical Center di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (10/10/2019) diresmikan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. Undata Medical Center di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (10/10/2019) diresmikan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.

Dana Alokasi Khusus

dr Reny mengatakan, pembangunan Undata Medical Centre menggunakan dana alokasi khusus dari Kementerian Kesehatan.

"Kami mendapatkan dana alokasi khusus selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun pertama alokasi dana sebesar Rp 82 miliar," paparnya.

Dua gedung baru Undata Medical Centre tampak modern dengan dominasi warna hijau-biru. Bagian dalamnya bersih dan luas, dilengkapi dengan ruang rawat inap VVIP selain juga ruang rawat inap Kelas 1 yang paling banyak digunakan.

"Kamar Kelas 1 masih paling banyak digunakan. Dari seluruh pasien rumah sakit di Sulteng, 85 persen menggunakan BPJS. Dari 85 persen itu, 40 persennya golongan 3. Mereka pakai kamar Kelas 1," papar dr Reny.

Namun, lanjutnya, kini banyak pasien BPJS yang membayar selisih untuk bisa menempati kamar kelas lebih tinggi.

Baca juga: Menkes Jamin, Kanker Bisa Ditangani di RS Mana Saja yang Ada Onkologinya

"Makanya kami siapkan juga kamar VVIP," tambahnya.

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusli Dg Pallabi pada kesempatan yang sama mengatakan Undata Medical Center menjadi jawaban untuk meningkatkan kualitas kesehatan di Sulawesi Tengah.

"Kami akan terus mengupayakan penambahan kualitas dan menuju tipe RS tipe A sesuai kemampuan daerah," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com