Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota atau Desa, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan Mental?

Kompas.com - 10/10/2019, 17:03 WIB
Farren Anatje Sahertian,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir semua orang mengalami stres dalam hidupnya, meskipun dalam kadar yang berbeda-beda. Stres sendiri dapat dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari ketidakbahagiaan dalam pekerjaan, beban kerja yang berat, sampai lingkungan yang tidak sehat.

Apalagi bila Anda hidup di perkotaan, ada kemungkinan risiko stres Anda akan menjadi lebih besar.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Acta Psychiatrica Scandinavica pada 2010, kehidupan perkotaan memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental.

Studi yang dilaksanakan di Belanda tersebut menemukan bahwa mereka yang tinggal di kota 21 persen lebih mungkin untuk mengalami gangguan kecemasan dan 39 persen lebih mungkin untuk mengalami gangguan suasana hati (mood).

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Menkes: Jangan Didik Anak Jadi Brutal

Namun, apakah ini artinya hidup di desa lebih baik untuk kesehatan mental dan mengurangi stres?

Menurut dr. Heriani, SpKJ(K), yang ditemui Kompas.com dalam acara “Prevent Suicide by Loving Yourself” yang diselenggarakan oleh Departemen Medik Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI di Jakarta, Rabu (9/10/2019), tidak menutup kemungkinan bahwa stres bisa dialami oleh siapa saja, baik Anda yang tinggal di kota besar maupun di pedesaan.

“Sama aja. Kalau kita di kota keluar rumah aja macet. Di Jakarta juga semuanya serba cepat. Tapi, kalau di desa pun bisa saja penyebabnya (stres terjadi) karena kurangnya kesempatan kerja. Atau karena kekeringan, maupun gagalnya panen,” ujarnya.

Daripada berpindah lokasi tempat tinggal, yang harus Anda lakukan adalah mengelola dan meminimalisir tekanan stres.

Pasalnya, stres sangat mungkin memengaruhi kesehatan, meskipun Anda tidak menyadarinya. Sakit kepala, susah tidur maupun menurunnya produktivitas merupakan beberapa hal yang bisa disebabkan oleh stres.

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Bagaimana Cara Menyayangi Diri?

Aktivitas untuk Mencegah Stres

Dokter Heriani menyarankan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan guna meminimalisir tekanan stres:

Rekreasi

Mengunjungi tempat-tempat menyenangkan dapat membantu Anda untuk melepas penat di dalam pikiran. Kegiatan ini bisa dilakukan baik bersama keluarga ataupun sendiri.

Berolahraga

Ketika Anda berolahraga, hormon endorfin, adrenalin dan dopamin dapat terangsang. Hormon-hormon inilah yang membuat perasaan menjadi senang dan bersemangat. Kegiatan ini juga juga dapat meningkatkan kebugaran.

Melatih komunikasi

Ketika Anda belajar untuk berkomunikasi-bukan hanya dalam berbicara maupun dalam mendengar-kita akan bersikap lebih asertif atau tegas. Dengan demikian, Anda bisa menolak tuntutan-tuntutan yang membebani.

Mengikuti aktivitas sosial

Melakukan kegiatan seperti menjadi relawan membuat Anda akan lebih belajar untuk menghargai dan mensyukuri hidup Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com