Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mammoth Terakhir di Muka Bumi Mati di Pulau Terpencil

Kompas.com - 09/10/2019, 10:33 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bumi pernah memiliki hewan-hewan raksasa yang kuat dan tak tertandingi, salah satunya Mamoth berbulu (Mammuthus primigenius).

Meski Mammoth sudah lama punah, tapi misteri akan akhir kisah spesies tersebut masih menjadi misteri dan terus digali oleh para peneliti.

Penelitian tentang kisah mammoth salah satunya diteliti oleh tim ilmuwan international yang merupakan gabungan dari Universities of Helsinki and Tübingen serta the Russian Academy of Sciences. Tim gabungan ini mencoba merekonstruksi skenario kepunahan mammoth.

Dalam studinya, mereka mengungkap kalau mammoth berbulu terakhir hidup di pulau Wrangel di Samudra Arktik. Mammoth kemudian punah sekitar 4.000 tahun yang lalu dalam waktu sangat singkat.

Baca juga: 25.000 Tahun Lalu, Manusia Sudah Buru Mammoth Pakai Tombak Batu

Diberitakan Science Daily, Senin (7/10/2019), selama zaman es terakhir - sekitar 100.000 hingga 15.000 tahun yang lalu - mammoth tersebar luas di belahan bumi utara dari Spanyol hingga Alaska.

Karena pemanasan global yang dimulai 15.000 tahun yang lalu, habitat mereka di Siberia Utara dan Alaska menyusut. Sementara mammoth Di Pulau Wrangel terputus dari daratan karena naiknya permukaan laut. Populasi ini pun terisolasi.

Dalam studi yang dipublikasikan di Quaternary Science Reviews, tim peneliti meneliti komposisi isotop karbon, nitrogen, belarang, dan strontium dari sekumpulan tulang dan gigi.

Fungsinya untuk mengetahui perubahan lingkungan sehingga dapat merekonstruksi pola makan serta habitat mammoth itu sendiri.

Tim melakukan penelitian tersebut pada mammoth dari Siberia Utara, Alaska, Yukon, dan Pulau Wrangel, mulai dari 40.000 hingga 4000 tahun.

Peneliti menemukan, sebelum mammoth berbulu yang hidup di wilayah Rusia dan Ukrania punah, terjadi perubahan isotop yang dramatis. Hal tersebut menunjukkan adanya perubahan signifikan pada lingkungan serta diet mammoth.

Sementara, pada mammoth yang hidup di Pulau Wrangel, tidak menunjukkan perubahan berarti yang berpengaruh pada kehidupan mammoth.

Baca juga: Jejak Kaki 43.000 Tahun Ungkap Cerita Satu Kawanan Mammoth

Lantas, kalau tidak ada tekanan lingkungan mengapa mammoth bisa punah dengan cepat?

Para peneliti percaya kombinasi habitat yang terisolasi, peristiwa cuaca ekstrem, dan bahkan penyebaran manusia prasejarah memainkan peran penting dalam kematian mammoth.

"Seperti misalnya hujan salju yang akhirnya menutupi tanah dapat mencegah hewan menemukan sumber makanan. Hal itu menyebabkan penurunan populasi yang dramatis dan akhirnya punah," jelas Hervé Bocherens, salah satu peneliti di University of Tübingen, dilansir Science Alert, Selasa (8/10/2019).

Penelitian sebelumnya pun sempat menemukan indikasi penurunan kualitas air di pulau tersebut. Populasi hewan terisolasi ini pun akhirnya menjadi rentan. Selain itu kontribusi perburuan manusia pun juga tak bisa dikesampingkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com