Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 4 Dokter di Papua Pasca Kerusuhan dan Tewasnya dr Soeko

Kompas.com - 05/10/2019, 12:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Meski rusuh pada 19 Agustus lalu juga dirasakan oleh Aniza dan warga setempat, tetapi menurut dia tidak lebih mencekam dibandingkan pemberitaan di media massa.

"Saya kemarin sempat balik ke Jakarta, dan suami saya ada di Sorong. Pas ricuh begitu lihat di media mengerikan dan mencekam gitu, tetapi ketimbang berada di lokasi secara langsung sebenarnya gak sampe begitu. Kita pendatang aman kok," ujar dia.

Memang tragedi kerusuhan sering kali terjadi di daerah Papua, tetapi menurut dia, tidak semua pendatang dijadikan target kericuhan yang terjadi itu.

"Orang Papua itu malah terbuka dengan pendatang," ucapnya.

Baca juga: 2 Sebab Tekanan Darah di Rumah Bisa Beda dengan di Klinik Dokter

Dokter Wendy Lewerisa, SpM, di RS TNI Angkatan Darat Jayapura

Wendy Lewerisa sudah bertugas di Jayapura sejak tahun 1994. Sebelumnya Wendy bertugas di RSUD Dok II Jayapura dan saat ini di RS TNI Angkatan Darat Jayapura, Papua.

Meski Wendy mengakui tinggal di Papua tidak semengerikan yang dikatakan oleh orang-orang di luar Papua, tapi dia merasa keamanan dokter di Papua tetap perlu dilindungi.

"Masyarakat di sini (Papua) membutuhkan sekali pelayanan kesehatan. Nah, karena sering terjadi kerusuhan makanya perlu dan penting sekali pemerintah memikirkan dan menjaga keamanan para dokter dan petugas kesehatan di sini (Papua)," ujarnya.

Perlindungan dan keamanan bagi petugas kesehatan itu diperlukan, supaya pelayanan dan penelitian di Papua masih terus bisa dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau