"Makanya ada mereka yang sakit epilepsi, misal atau nyeri dan mual begitu, mereka memilih pakai ganja biar cepat hilang gejala itu," tuturnya.
Sabu juga menjadi salah satu jenis narkoba yang terkenal di Indonesia. Beberapa artis di Indonesia, termasuk Rifat Umar, juga terjerat kasus hukum karena penggunaan narkoba jenis sabu.
dr Hari menganggap persoalan itu, bukanlah kepada kemampuan daya beli artis yang terjerumus memakai narkoba jenis sabu. Melainkan lebih kepada niat dari pemakaian yang dilakukan.
"Kalau saya lihat alasan mereka (artis) memakai sabu itu lebih kepada niat mereka memakainya. Karena efeknya sabu sama ganja itu beda," ujarnya.
Pemakai sabu lebih cenderung akan memberikan stimulan, sehingga menjadi tidak bisa tidur dan kurang berselera untuk makan.
"Makanya mungkin niatnya si artis biasanya untuk memacu kinerja, karena mereka butuh stamina dan menjaga berat badan. Jadi, pemakaian sabu dipilih oleh mereka," kata dia.
Tetapi karena efek tersebut, pemakai sabu juga cenderung akan memakai obat terlarang lainnya seperti ganja.
Baca juga: 2 Komika Ditangkap karena Sabu, Bagaimana Obat Ini Bikin Percaya Diri?
Efek yang dialami oleh pemakai ganja justru sebaliknya yaitu membuat merasa tenang dari kandungan THC. Ganja bisa meningkatkan nafsu makan. Bahkan barangkali kata dr Hari, bisa memicu kreativitas saat mereka mengalami halusinasi.
"Jadi mereka itu cenderung poly drug use (pemakai banyak obat narkoba), dengan niat awalnya bisa jadi berbeda-beda," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.