Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Drh Muhammad Munawaroh, MM

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia

Vaksinasi untuk Memberantas Rabies

Kompas.com - 28/09/2019, 10:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


TANGGAL 28 September diperingati sebagai Hari Rabies Sedunia. Tema Hari Rabies Sedunia tahun 2019 adalah “vaksinasi untuk memberantas rabies”. Saatnya vaksinasi menjadi gerakan nasional untuk membebaskan rabies di Indonesia.

Penyakit rabies yang juga dikenal sebagai penyakit anjing gila masih menjadi penyakit serius di Indonesia, terutama karena penyakit ini adalah penyakit zoonosis, penyakit yang menular dari hewan ke manusia.

Masih banyak laporan kejadian rabies di Indonesia. Salah satu kasus terakhir yang dilaporkan oleh Kompas.com 26 Juni 2019 adalah kejadian luar biasa (KLB) rabies di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima, Ir H Abdollah mengatakan, penetapan KLB ini karena banyaknya warga di daerah itu menjadi korban gigitan anjing gila. Namun sejauh ini pihaknya tidak menemukan adanya korban jiwa.

Di Bima sudah ada 174 korban gigitan anjing gila, sehingga Bima menetapkan status KLB rabies dan ini butuh penanganan khusus.

Abdollah mencatat, sebanyak 174 kasus ini diketahui digigit anjing sejak Januari hingga Juni 2019. Dari jumlah itu, ada 14 kasus setelah diperiksa sampel di laboratorium dinyatakan positif digigit anjing tertular virus rabies.

Rabies adalah penyakit hewan-terutama anjing-yang disebabkan oleh virus rabies. Hewan yang dapat menjadi penular rabies antara lain anjing, kucing, kera atau monyet, dan kelelawar. Penyakit ini dapat menular ke manusia dan bersifat mematikan.

Kejadian meninggal karena rabies juga dilaporkan Kompas.com, 21 Mei 2019. Anak Agung Gede Rai Karyawan (22), warga Banjar Peninjoan, Desa Paksebali, Klungkung, Bali, meninggal karena positif rabies pada 19 Mei 2019 malam.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyebutkan bahwa setiap sembilan menit manusia meninggal karena rabies. Virus rabies terdapat dalam air liur anjing yang terinfeksi rabies. Saat anjing menggigit manusia, air liur yang mengandung virus masuk ke dalam luka gigitan anjing pada orang yang tergigit.

Sebanyak 99 persen manusia tertular rabies karena gigitan hewan—yaitu anjing--yang terinfeksi rabies. Sebesar 40 persen kematian karena rabies terjadi pada anak-anak berumur di bawah 25 tahun.

Vaksinasi

Pencegahan dan pemberantasan rabies yang paling efektif dan efisien adalah vaksinasi pada anjing dan hewan penular atau pembawa rabies (HPR). Jika 70 persen atau lebih anjing di suatu wilayah telah divaksin rabies, penyebaran dan penularan virus rabies antar hewan dan ke manusia dapat dicegah.

Vaksinasi pada hewan sangat esensial dalam pencegahan penyakit, promosi kesehatan dan kesejahteraan hewan, dan mengurangi risiko keterpaparan manusia terhadap agen penyebab atau agen patogen penyakit zoonotik.

Selain itu, program vaksinasi dapat mengurangi pemakaian atau kebutuhan antibiotik yang tentunya akan mengurangi kejadian resistensi antimikroba.

Dokter hewan merupakan satu-satunya dokter yang dididik untuk melindungi kesehatan hewan dan manusia. Dokter hewan memiliki kompetensi dan kewenangan untuk menangani kesehatan hewan.

Masih banyak orang berpikir bahwa dokter hewan hanya sekadar dokter untuk hewan. Namun, sejatinya dokter hewan memiliki kompetensi dan peran dari sekadar dokter untuk hewan. Dokter hewan memiliki peran esensial dan kritis dalam kesehatan masyarakat seperti pencegahan penyakit, memperpanjang hidup, dan mempromosikan kesehatan masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com