Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Prasejarah Juga Minum Susu Pakai Botol, Ini Buktinya

Kompas.com - 27/09/2019, 18:05 WIB
Monika Novena,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bayi-bayi pada zaman prasejarah ternyata telah menggunakan botol untuk minum susu sapi. Botol-botol kuno ditemukan di kuburan bayi berusia lebih dari 3000 tahun di Bavaria, Jerman.

Ada tiga botol yang ditemukan di kuburan tersebut. Dua di antaranya berasal dari Zaman Besi awal, sekitar 800 hingga 450 SM. Sisanya berasal dari Zaman Perunggu akhir, sekitar 1.200 hingga 800 SM. Ketiganya tergeletak di sebelah kerangka anak-anak berusia antara nol sampai enam tahun.

Botol-botol yang terbuat dari tanah liat tersebut berbentuk binatang. Botolnya juga cukup kecil, sekitar 10 cm sehingga mudah untuk dipegang bayi. Terdapat pula corong kecil yang memudahkan sang bayi untuk minum dari botol.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Rambut Bayi Rontok Setelah Lahir?

Peneliti utama Dr Julie Dunne dari University of Bristol menyebutkan jika ia menemukan residu susu hewan ruminansia seperti sapi atau domba pada botol tersebut. Sedangkan botol lainnya ditemukan jejak susu non ruminansia, mungkin berasal dari susu babi atau manusia.

Temuan ini menjadikan botol tersebut sebagai bukti pertama yang menunjukkan bayi prasejarah telah meminum susu hewan untuk tambahan ASI atau untuk membantu bayi seusai disapih.

Selain itu, temuan tersebut juga sekaligus dapat menjelaskan mengapa ada ledakan populasi selama periode Neolitikum. Seiring dengan perubahan pola hidup manusia dari pemburu pengumpul menjadi masyarakat pertanian, mereka memiliki akses mudah untuk mengumpulkan bahan makanan untuk memberi makan bayi.

"Setidaknya ada jeda waktu sekitar 5 tahun untuk memiliki bayi saat manusia masih menjalani pola hidup berburu pengumpul. Namun semenjak transisi ke pola hidup bertani, jarak kelahiran makin pendek, sekitar 2 tahun. Sebab manusia lebih mudah untuk mendapatkan makanan," jelas Dunne.

Jarak kelahiran yang makin pendek inilah yang menghasilkan pertumbuhan populasi yang signifikan.

Baca juga: Kali Pertama, Ilmuwan Ungkap Burung Prasejarah Berwarna Biru

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature tersebut akhirnya dapat memberikan wawasan penting mengenai asupan makanan manusia prasejarah.

"Membesarkan bayi di zaman prasejarah bukanlah tugas yang mudah. Kami tertarik untuk meneliti praktek budaya pengasuhan yang memiliki implikasi bagi kelangsungan hidup bayi," tutur Dr Katharina Rebay-Salisbury, peneliti dari Austrian Academy of Siences.

Sementara soal mengapa botol-botol itu ditinggalkan di kuburan, peneliti memprediksi orang tua ingin anak-anak mereka membawanya hingga ke alam baka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau