Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penggrebekan Pelaku Threesome, Begini Kata Psikolog

Kompas.com - 06/09/2019, 20:29 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisnis prostitusi online masih saja terjadi. Kali ini dua orang perempuan diamankan petugas Polres Serang Kota di sebuah hotel berbintang, Selasa (3/9/2019) malam. Keduanya mengaku kepada polisi sedang menunggu pelanggan satu orang pria untuk melakukan threesome.

Menyikapi kasus prostitusi seks threesome yang terjadi tersebut, Kompas.com mencoba mencari sudut pandang psikologi dengan menghubungi psikolog di Personal Growth, Ni Made Diah Ayu Anggreni MPsi, Jumat (6/92019).

Menurut Ayu, hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan merupakan perilaku seks yang berisiko.

"Berhubungan seks dengan lebih dari satu partner itu perilaku seks yang berisiko, itu cenderung pria yang punya inisiatif," kata Ayu.

Baca juga: Kenapa Pria Tega Bunuh Pasangan karena Ditolak Berhubungan Seks?

Berdasarkan hasil penelitian, pria cenderung memiliki keinginan untuk melakukan perilaku seks berisiko lebih besar dibandingkan dengan wanita. Dikatakan Ayu, hal tersebut terjadi karena biasanya pria merupakan pihak yang memiliki inisiatif untuk mengambil keputusan dalam aktivitas seksual.

Bahkan untuk beberapa kasus yang pernah terjadi di Indonesia, ada suami yang rela menjual istrinya untuk berhubungan seks threesome.

Dari sisi psikologis, Ayu memandang bahwa dalam kasus yang seperti ini, ada baiknya diidentifikasi lebih dalam apa motif dari suami. Hal itu karena ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku ini.

"Misal kurangnya psikoedukasi mengenai perilaku seks berisiko apalagi jika istrinya sedang hamil, (atau) apakah suami memiliki kepercayaan lain atau mungkin masalah psikologis," kata Ayu.

Baca juga: Dua Garis Biru, Bagaimana Sih Kenalkan Edukasi Seks pada Anak?

Jika ada kasus suami yang rela menjual istrinya untuk berhubungan seks threesome tersebut, Ayu dengan tegas mengatakan itu bukanlah suatu kewajaran dan bahkan menyalahi norma yang ada.

"Perlu dicari tahu itu secara lebih jelas dan dalam apa dasar atau motif dari perilaku ini," tutur Ayu.

Jika istri melakukan ini karena adanya keterpaksaan dan dijual oleh suaminya, maka wanita (istri tersebut) kemungkinan akan mengalami dampak buruk pada kesehatan dan psikologisnya.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

"Seperti bahaya pada kehamilannya (jika sedang hamil), dan dari sisi psikologis dia bisa mengalami depresi atau timbul rasa bersalah, yang juga akan berdampak pada janin yang dikandungnya," tukas Ayu.

Interaksi antara ibu dan anak sudah terjalin dari sejak masa kandungan. Ibu yang selama mengandung mengalami pengalaman buruk dan tidak stabil secara emosi selama masa kehamilan, maka akan melahirkan anak yang cenderung lebih mudah untuk cemas dan emosional.

Untuk yang memiliki gairah seks tinggi, disarankan oleh Ayu agar mengenali diri lebih dalam, misalnya dalam situasi atau kondisi apa gairah seksnya muncul dan tinggi. Kemudian alihkan pikiran dan fokus ke aktivitas lain yang lebih positif untuk dilakukan.

Baca juga: Apakah Semua Jenis Hepatitis Bisa Menular Melalui Hubungan Seks?

Juga belajar untuk lebih mengendalikan dan menahan diri, harus tau dampak positif dan negatif yang akan timbul dari perilaku yg dilakukan.

"Kalau ada masalah psikologis, tentu harus diintervensi sesuai dengan masalahnya. Juga untuk orang disekitarnya, cobalah membantu untuk mengingatkan dan mengontrol orang yang bersangkutan," tutup Ayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com