Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap "Kehidupan" Kuno, Bersembunyi 2,4 Kilometer di Bawah Tanah

Kompas.com - 29/08/2019, 17:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Artinya, mikroorganisme yang melakukan respirasi anaerob yang menggunakan sulfat, mereduksi zat menjadi hidrogen sulfida (H2S).

Baca juga: Mikroba Esktrem Ditemukan Terperangkap Kristal di Dasar Laut Jepang

"Identifikasi organisme pereduksi sulfat dalam cairan ini, baik di masa lalu geologis dan saat ini (penelitian ini) adalah temuan penting yang memperluas pemahaman kita tentang biosfer bawah permukaan yang dalam," tulis penulis penelitian.

"Memahami kapan cairan fraktur ini dijajah oleh kehidupan tetap merupakan pertanyaan yang luar biasa tetapi dapat mulai dibatasi oleh penerapan berbagai pendekatan penanggalan air tanah."

Dari studi ini pun muncul pertanyaan baru tentang berapa lama ekosistem mikroba (atau biomarker kehidupan lampau) yang masih ada dapat bertahan.

Para peneliti berharap temuan ini dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang biosfer bumi yang dalam dan upaya untuk menemukan kehidupan yang masih ada dan punah di Mars, atau di tempat lain di Tata Surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com