Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hanya Manusia, Orangutan Pun Merasakan Manfaat Bajakah

Kompas.com - 14/08/2019, 06:02 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Belakangan ini tanaman khas Kalimantan Tengah bernama bajakah menjadi sorotan publik. Pasalnya, tanaman bajakah disebut-sebut mampu menyembuhkan kanker payudara.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (13/8/2019), manfaat tanaman bajakah tersebut ditemukan oleh tiga siswa SMA asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Berkat penelitiannya itu, ketiga siswa tersebut berhasil meraih medali emas di Korea Selatan terkait tumbuhan bajakah.

Ternyata bukan manusia saja yang bisa merasakan manfaat tumbuhan tersebut. Sebuah penelitian tahun 2018 menunjukkan bahwa orangutan juga turut merasakan manfaat tumbuhan bajakah.

Baca juga: Cerita Peneliti Terperangah Saat Tahu Kayu Bajakah Mampu Sembuhkan Kanker

Penelitian yang berjudul Perilaku Zoofarmakognosis Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah, Indonesia itu meneliti tentang kemampuan orangutan untuk melakukan pengobatan sendiri.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Tropical Life Science itu menunjukkan kemampuan orangutan memanfaatkan metabolit sekunder tanaman dan atau komponen non-nutrisi.

Ada tiga orangutan yang diamati dalam penelitian ini, terdiri dari dua jantan yang dominan, yaitu Eboy dan Sander, serta seekor betina dan bayi orangutan.

Tercatat 23 jenis tumbuhan yang menjadi pakan alami atau non-alami dalam studi ini, di antaranya adalah bajakah kalalawit (Uncaria gambir Roxb), dan kamasulan (Pternandra galeata Ridl).

Kedua tanaman tersebut, menurut para peneliti, juga digunakan oleh tabib tradisional setempat sebagai ramuan obat.

"Bajakah kalalawit sebagaimana dilaporkan oleh Pambayun et al., (2005) memiliki kandungan phenol dan antibacterial pada beberapa ekstrak yang dicobakan," tulis peneliti dalam makalah tersebut.

"Lebih lanjut, Setyowati (2017) menyatakan bahwa spesies ini memiliki komponen aktif, catechin," kata mereka.

Untuk diketahui, kandungan phenol dan antibacterial tersebut mempunyai efek penyusutan jaringan ikat dan memperlambat waktu cerna makanan.

Adapun komponen aktif catechin adalah grup senyawa yang menempati posisi tingkat menengah pada hierarki senyawa tanin, dikenal sebagai kelompok catechin-tannin.

Meski begitu, manfaat pasti bajakah kalalawit terhadap orangutan belum terlalu jelas.

Baca juga: Diklaim Ampuh Sembuhkan Kanker, Apa Kandungan Tanaman Bajakah?

"Namun, dalam kaitanya dengan perilaku mengobati diri sendiri, pemilihan selektif terhadap tumbuhan yang spesifik patut diduga memiliki faedah tidak hanya bagi orangutan, tetapi juga bagi manusia," tulis para peneliti.

"Pencatatan terhadap bahan diet orangutan pada lokasi spesifik (site-specific) dan kompilasi daftar jenis seluruh bahan makan sangat berguna untuk melihat pola makan orangutan yang berhubungan dengan perilaku pengobatan. Dua jenis tumbuhan yang digunakan oleh tabib di desa sekitar adalah bajakah kalalawit dan kamasulan," kata mereka.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada beberapa kesamaan yang menonjol antara praktk pengobatan tradisional dan tanaman bajakah dengan perilaku orangutan.

"Kami sangat memperhatikan aspek etno-medikasi serta sifat jalur metabolit sekunder, baik pada primata manusia maupun non-manusia," tulis para peneliti dalam kesimpulannya.

Para peneliti juga menyebut perilaku mengobati diri sendiri oleh individu orangutan menarik untuk diteliti lebih lanjut.

Tanaman bajakah sendiri kemudian juga menarik perhatian tiga siswa asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sejak 2018.

Saat itu, ketiga siswa asal Palangkaraya tersebut melakukan penelitian terhadap tumbuhan bajakah.

Tumbuhan bajakah diyakini mengandung banyak antioksidan yang bisa menyembuhkan kanker pada manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau