Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Kebiasaan Tiup Lilin saat Ulang Tahun Bisa Picu Penyakit

Kompas.com - 12/08/2019, 12:57 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Perayaan ulang tahun tanpa sesi tiup lilin, pasti rasanya kurang afdol dan aneh. Namun, di balik kemeriahan ini sebenarnya ada risiko kesehatan yang mengintai, dan sangat mungkin menular ke orang-orang di sekitar Anda.

Ketika memasuki musim hujan, teror virus flu biasanya mulai merajalela. Anda mungkin akan bersiap menggunakan masker penutup mulut dan sering-sering pakai hand sanitizer supaya tidak ketularan flu.

Sayangnya, antisipasi ini tidak ikut diterapkan dalam urusan berbagi makanan. Setelah tiup lilin, biasanya orang yang ulang tahun akan membagikan potongan kue ke orang-orang di sekitarnya.

Siapa sih yang bisa menolak sepiring kue ulang tahun yang diberi oleh orang terkasih? Namun, hati-hati. Tanpa Anda sadari sepotong kue ulang tahun itu bisa mengandung banyak bakteri penyebab penyakit. Apalagi bila saat itu si empunya hajatan ternyata sedang sakit, tapi tidak begitu menyadarinya.

Baca juga: Belajar dari Kebakaran di Jakarta, Berikut Alternatif Lilin Saat PLN Matikan Listrik

Bila daya tahan tubuh orang sekitarnya sedang lemah, mereka akan lebih rentan untuk tertular penyakit darinya.

Ada banyak bakteri di permukaan kue

Dalam laporan penelitian terbitan Journal of Food Research diketahui bahwa napas manusia mengandung bakteri dan partikel debu yang disebut bioaerosols. Nah, partikel ini dapat berpindah ke permukaan kue ketika Anda meniup lilin ulang tahun.

Temuan ini didapat setelah tim peneliti mengamati responden saat meniup lilin yang ditancapkan di atas sepotong kue gula.

Namun sebelum tiup lilin, peneliti meminta responden untuk makan pizza terlebih dulu. Ini dilakukan untuk merangsang kelenjar ludah para responden memproduksi liur lebih lancar.

Para peneliti kemudian menunggu selama 15 menit, dan membandingkan pertumbuhan bakteri antara sebelum dan setelah lilin ditiup.

Mulut kita sebenarnya dipenuhi oleh bakteri baik dan buruk. Bakteri baik membantu tubuh untuk melawan patogen yang menyebabkan infeksi penyakit.

Sebaliknya, bakteri buruk dapat menyebabkan sejumlah infeksi, seperti radang tenggorokan dan infeksi telinga. Keduanya merupakan penyakit menular.

Hasilnya, pertumbuhan bakteri jahat pada kue setelah lilin ditiup terlihat melonjak drastis. Setidaknya satu kali tiupan meningkatkan pertumbuhan bakteri di kue sebanyak 1400 persen.

Jenis bakteri yang tumbuh di atas kue pun beragam.

Itu sebabnya, para peneliti meminta Anda untuk lebih berhati-hati dengan risiko infeksi udara akibat meniup lilin ulang tahun.

Baca juga: Peneliti Ungkap Alasan Kondisi Langka Tulang Meleleh Seperti Lilin

Bila sedang sakit, hindari tiup lilin ulang tahun

Kasus penularan penyakit habis meniup ulang tahun termasuk jarang. Namun, bukan berarti mustahil. Masih ada kemungkinan penyebaran kuman ketika kue tersebut dimakan.

Bila Anda sedang sakit, meniup lilin di atas kue ulang tahun tentu bisa jadi masalah. Apalagi bila orang-orang di sekitar Anda yang sistem imunnya sedang lemah.

Hal ini pun diamini oleh Dr. Christopher Hollingsworth, ahli bedah endovaskular di NYC Surgical Associates.

Dr. Christopher mengatakan, risiko penularan penyakit cenderung lebih rendah bila orang yang meniup lilin tidak sedang sakit.

Jangan sampai pesta ulang tahun justru jadi ajang penularan penyakit ke orang-orang terkasih. Oleh karena itu, pastikan orang yang punya hajatan sedang tidak sakit atau membawa virus yang bisa tersebar lewat udara ketika akan meniup lilin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com