Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Niat Puasa Idul Adha, Bagaimana agar Tidak Mengulang Dosa Lemak Tahun Lalu?

Kompas.com - 09/08/2019, 16:37 WIB

KOMPAS.com – Pada saat ini, mungkin ada banyak umat Islam yang sedang melaksanakan puasa Idul Adha. Seperti dijelaskan dalam artikel Kompas.com sebelumnya, puasa Idul Adha juga bisa menjadi kesempatan emas untuk menghapus kenaikan berat badan yang ditimbun tahun lalu.

Namun, yang lebih penting dari menghapuskan “dosa lemak” itu adalah bagaimana agar tidak mengulanginya selama setahun ke depan.

Kompas.com menghubungi spesialis gizi klinis Dr Juwalita Surapsari via telepon pada Jumat (9/8/2019). Dia menjelaskan bahwa menurut penelitian, rata-rata orang dewasa mengalami kenaikan berat badan satu kilogram per tahun.

Hal ini disebabkan oleh banyak hal. Namun, tiga penyebab utama yang dilihat olehnya adalah kebiasaan makan makanan padat energi, telalu banyak mengonsumsi camilan dan kurang gerak.

Baca juga: Niat Puasa Idul Adha, Bagaimana Menghapus Dosa Lemak Tahun Lalu?

Dokter Juwalita menjelaskan bahwa makanan padat energi tidak selalu datang dalam porsi yang besar, terkadang makanan yang berporsi kecil pun bisa menyebabkan kelebihan asupan kalori bila berupa olahan dan tinggi lemak.

“Contohnya pizza. Itu kan dibuat dari tepung, minyaknya banyak dan dagingnya mayoritas daging olahan. Dalam satu potong pizza, dia bisa mengandung sekitar 250 kalori. Bandingkan dengan semangkuk bubur kacang hijau tanpa santan, itu paling sekitar 100-150 kalori,” ujarnya.

Dia melanjutkan, kita bisa lihat bahwa makanan yang berenergi atau berkalori tinggi tidak selalu berporsi besar. Kalau dibandingkan, satu potong pizza dan satu mangkuk kacang hijau kesannya banyakan yang kacang hijau karena satu mangkuk penuh.

Lalu kalaupun seseorang tidak langsung makan banyak kalori sekaligus, bisa jadi beratnya naik karena sering makan camilan yang bila ditotal juga menyumbang banyak kalori tanpa disadari.

Baca juga: Benarkah Puasa Ramadhan Bisa Menurunkan Berat Badan?

Camilan ini, ujar dokter Juwalita, termasuk minuman-minuman manis. Dia mencontohkan bubble tea yang kesannya hanya minuman dan bukan makanan. Segelas bubble tea bisa mengandung 200 kalori. Lalu, teh kemasan dalam botol atau kotak, satu kemasan bisa 120 kalori.

“Padahal itu cuma minum. (Akibatnya) dia tidak merasa nyamil, padahal minumannya berkalori (tinggi),” kata dokter Juwalita.

Kesalahan ketiga adalah gaya hidup sedentary atau kurang gerak. Kurang gerak yang dimaksud di sini bukan hanya kurang berolahraga, tetapi gaya hidup secara keseluruhan yang minim aktivitas fisik, seperti pekerjaan yang kebanyakan duduk dan kebiasaan memakai ojek online untuk jarak yang dekat.

Untuk mencegah kenaikan berat badan, tentu ketiga kesalahan di atas harus dihindari.

Resepnya dari dokter Juwalita cukup sederhana: menemukan dan mempertahankan motivasi untuk menjaga berat badan, serta mengubah pola pikir yang membuat kita terbiasa melakukan ketiga kesalahan di atas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Oh Begitu
Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Oh Begitu
5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

Oh Begitu
Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Oh Begitu
Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Fenomena
Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Oh Begitu
Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Oh Begitu
Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Oh Begitu
Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Oh Begitu
Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Oh Begitu
Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Indikator Kesejahteraan Lokal

Indikator Kesejahteraan Lokal

Fenomena
Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Oh Begitu
Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+