Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTS Dinilai Paling Siap sebagai Alternatif, Apa Alasannya?

Kompas.com - 09/08/2019, 07:08 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Laboratorium Energi Terbarukan Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Ahmad Agus Setiawan menilai, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) saat ini paling siap jika dibandingkan dengan sumber energi lain.

Hal ini dikemukakannya pasca-peristiwa listrik padam di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada Minggu (4/8/2019).

Pasca-listrik padam, ada perbincangan mengenai pasokan energi listrik alternatif sehingga peristiwa seperti pekan lalu tak terulang lagi.

Salah satu yang muncul adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dinilai bisa menjadi alternatif sumber pembangkit listrik.

Baca juga: Pakar Tegaskan Listrik Tenaga Surya Harus Mendapat Perhatian

“Secara kedewasaan teknologi, PLTS paling matang untuk saat ini. Saya tidak menyebut paling baik, namun paling ready untuk digunakan termasuk untuk model-model modern seperti smart city,” kata Ahmad, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/8/2019).

Pemerintah Kota Surabaya sudah menggunakan PLTS sejak 2016 dan mengaplikasikannya di sejumlah titik traffic light (TL), penerangan jalan umum, rumah pompa, Terminal Purabaya, sekolah, hingga kantor instansi pelayanan publik.

Ahmad berpendapat, PLTS lebih sederhana karena tak ada benda bergerak yang dipasang, sehingga lebih mudah operasionalnya.

Selain itu, menurut dia, ada energi terbarukan lain yang bisa digunakan seperti panas bumi. .

Akan tetapi, untuk pembangkit listrik yang bersumber dari panas bumi hanya bisa dilakukan skala perusahaan.

Ia menekankan, energi terbarukan seperti solar cell harus mulai mendapatkan perhatian lebih.

“Energi terbarukan itu seperti bayi yang baru berjalan harus mendapatkan perhatian, karena ini investasi masa depan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com