KOMPAS.com - Jerawat merupakan hal yang sangat mengganggu. Meskipun bentuknya kecil, namun cukup sakit dan menggugah untuk dipencet. Mitosnya, jerawat tumbuh akibat jatuh cinta. Namun faktanya, jerawat muncul dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut buku Mayo Clinic: Family Health Book terbitan Intisari, jerawat adalah gangguan kulit yang ditandai dengan tumbuhnya bintil-bintil kecil akibat tersumbatnya pori-pori kulit.
Faktanya, jerawat mengenai empat dari lima orang berusia 12-24 tahun. Diperkirakan, satu dari lima orang dewasa berusia 25-44 tahun mengalami jerawat, dan separuh dari perempuan dewasa mengalami jerawat ringan hingga menengah.
Jerawat terjadi ketika folikel rambut pada kulit mengalami penyumbatan. Setiap folikel rambut memiliki kelenjar minyak (sebasea) yang mensekresi minyak (sebum) untuk melumasi rambut dan kulit. Ketika menghasilkan sebum dan sel-sel mati lebih cepat daripada kemampuan pori-pori untuk mengeluarkannya, maka sebum dan sebasea akan bertambah padat menjadi nanah.
Sebetulnya, jerawat sendiri adalah komedo putih (white heads) yang meradang. Apabila pori-pori kulit tetap terbuka, permukaan atas dari sumbatan sebum akan menggelap dan menjadi komedo hitam. Selain itu, ada juga jerawat membandel yang disebut dengan jerawat kistik.
Beberapa faktor penyebab jerawat di antaranya adalah:
1. Hormon, misalnya wanita sedang haid atau hamil
2. Stres
3. Menjalani pengobatan tertentu
4. Keturunan
Pengobatan jerawat dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. Jangan memencet jerawat
Memencet jerawat dapat menyebabkan infeksi atau meninggalkan bekas. Anda harus sabar sebab sebagian besar jerawat dapat sembuh dengan sendirinya.
2. Gunakan losion khusus untuk kulit berjerawat
Losion jerawat berfungsi untuk mengeringkan kulit, membunuh bakteri, dan mempercepat pergantian sel-sel kulit mati. Losion ini dijual bebas di apotek terdekat.
3. Gunakan antibiotik untuk jerawat yang sudah meradang
Jika dalam kondisi yang mulai parah, biasanya antibiotik dapat dikombinasikan dengan obat oles untuk menanganinya. Namun, pengobatan ini sangat tidak dianjurkan untuk ibu hamil karena dapat mempengaruhi hormon dan janin.
4. Gunakan isotretinoin untuk jerawat parah
Isotretinoin adalah obat yang ampuh untuk mengobati jerawat kistik (jerawat batu), bekas jerawat, atau jerawat yang tidak bereaksi terhadap pengobatan lain. Obat ini hanya digunakan untuk kasus jerawat yang berat.