Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepatkah Usulan Anggota DPR Beralih ke PLTN untuk Cegah Listrik Mati?

Kompas.com - 08/08/2019, 16:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Ini artinya, jika terjadi gangguan seperti kemarin Minggu (4/8/2019), maka tidak akan sampai menyebabkan pemadaman listrik massal alias blackout. Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari PLTN yang memiliki automatic protection system untuk melakukan pencegahan adanya gangguan.

"Hal inilah yang membuat PLTN memiliki zero accident tadi," jelas Fahmy.

Keunggulan dan kelemahan PLTN

Dari hal yang disampaikan Fahmy di atas, jelas bahwa PLTN memiliki tingkat keamanan tinggi, sangat minim adanya risiko blackout, dan cocok untuk Indonesia yang memiliki wilayah geografis sangat luas.

Meski begitu, untuk membuat PLTN di Indonesia masih ada kendala di Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Fahmy menjelaskan, dalam RUEN yang kita miliki, nuklir tidak disebut sebagai salah satu energi dalam diversifikasi hingga 2025.

"RUEN ini dalam pengembangan diverserfikasi energi baru dan terbarukan, nuklir masuk sebagai teknologi baru yang ramah lingkungan. Hanya memang dalam dokumen RUEN yang menjadi kebijakan energi di Indonesia, nuklir baru disebut sebagai pelengkap," papar Fahmy.

Selain itu, kelemahan PLTN selain teknologi cukup mahal dan masalah di RUEN adalah kebutuhan sumber daya manusia yang benar-benar ahli di bidangnya.

"Dibutuhkan SDM yang handal dan akurat untuk mengelola nuklir. Jadi tidak bisa SDM yang biasa-biasa saja," ungkap Fahmy.

"Karena kelemahan ada di SDM. Secanggih apapun teknologinya, jika SDM tidak kompeten maka akan menimbulkan masalah. Oleh karena itu, keduanya (teknologi dan SDM) adalah paket investasi untuk bisa mengelola PLTN," tutup dia.

Baca juga: Demi Energi Nuklir yang Aman, Ilmuwan Amati Material Eksotis Matahari

Menuju PLTN

Fahmy mengaku setuju dengan pendapat anggota DPR RI Kurtubi, bahwa Indonesia sangat layak untuk mengembangkan PLTN.

Untuk mencapai ke sana, ada dua langkah yang harus dilakukan.

Pertama adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar bisa menerima nuklir sebagai teknologi baru energi.

Kedua, RUEN harus diperbaiki dengan memasukkan nuklir sebagai energi baru, khsuusnya untuk listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com