Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2019, 09:51 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Salah satu cara memenuhi asupan nutrisi anak adalah dengan rutin minum susu. Namun, bila si kecil tidak terlalu menyukai susu sapi biasa, Anda bisa memberinya susu sapi organik.

Susu sapi organik artinya susu ini diproses tanpa bahan kimia tambahan. Selain lebih alami, susu sapi organik juga punya citra rasa yang lebih khas dibanding susu sapi biasa.

Pada prinsipnya, organik berarti segala hal yang bebas dari bahan kimia berbahaya. Itu sebabnya, susu organik artinya susu dihasilkan dari sapi yang bebas dari antibiotik dan hormon pertumbuhan buatan.

Tak hanya itu saja. Pakan dan kualitas tempat tinggal sapi perah harus benar-benar terjamin keamanan dan kebersihannya. Sapi perah harus diberi makan di hamparan rumput organik yang bebas dari pupuk kimia atau pestisida. Bahkan, sapi pun harus diberi air minum yang bersih dan tidak boleh tercemar dari zat berbahaya.

Nah, proses produksi yang sedemikian rupa ini membuat susu organik memiliki sejumlah keunggulan yang sayang untuk dilewatkan.

Baca juga: 4 Fakta Seputar Santan, Picu Stroke hingga Pengganti Susu

Proses produksi memengaruhi rasa dan tekstur susu organik

Selain menawarkan nutrisi yang lebih banyak, susu organik memiliki rasa yang lebih khas dibanding susu sapi biasa. Ya, karena sapi dari peternakan organik makan rumput segar dari padang, susu yang dihasilkan pun cita rasanya berbeda.

Rasa susu organik cenderung lebih manis alami dibanding susu sapi biasa. Bahkan tekstur susunya juga lebih creamy karena sapi makan dari rumput berkualitas tinggi. Cita rasa yang natural ini tentu akan menggugah selera si kecil.

Susu organik bernilai indeks glikemik rendah

Gula dalam susu dikenal sebagai laktosa. Laktosa termasuk ke dalam karbohidrat yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. Laktosa inilah yang akan memberikan rasa manis dan memengaruhi seberapa banyak kalori yang terkandung dalam susu.

Di dalam tubuh laktosa akan dipecah oleh enzim laktase. Ketika dipecah, glukosa akan diserap tubuh dan akan meningkatkan gula darah. Kabar baiknya, peningkatan kadar gula ini terjadi secara perlahan.

Hal ini karena laktosa termasuk makanan dengan indeks glikemik yang rendah. Indeks glikemik adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan seberapa cepat karbohidrat diubah menjadi gula dalam tubuh manusia.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com