Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya BNPB, Kemenkes Juga Punya Rumus 20-20-20

Kompas.com - 26/07/2019, 07:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pekan lalu, rumus 20-20-2- milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapat banyak perhatian karena isu potensi tsunami di Selatan Jawa. Rumus BNPB tersebut berguna untuk respons cepat bagi warga sekitar pantai yang menghadapi gempa bumi.

Ternyata, rumus 20-20-20 ini tidak hanya dimiliki oleh BNPB saja, tapi juga sedang dipopulerkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Rumus milik kemenkes ini berhubungan dengan kebiasaan masyarakat yang bekerja dengan keharusan menatap layar monitor komputer.

Hal ini menyebabkan mata cepat lelah dan enggan menatap monitor kembali. Oleh karena itu, Kemenkes mengenalkan rumus 20-20-20 untuk menjaga kesehatan mata sekaligus mencegah Computer Vision Syndrome.

Menyikapi hal itu, dokter spesialis mata bidang retina di Pusat mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, dr Grimaldi Ihsan, SpM menyampaikan bahwa istilah Computer Vision Syndrome (CVS) berarti mata terasa letih akibat melihat gadget yang berjarak dekat.

Adapun rumus 20-20-20 adalah cara untuk menghindari mata lelah.

Baca juga: Viral Potensi Tsunami Selatan Jawa, BNPB Minta Warga Ingat Rumus 20-20-20

"Aturan/rumus 20-20-20 itu berarti setiap 20 menit beraktivitas melihat dekat, disarankan istirahat selama 20 detik dengan melihat benda sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter)," ujar Grimaldi saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (25/7/2019).

Grimaldi mengungkapkan bahwa mata lelah diakibatkan karena aktivitas melihat dekat, seperti membaca buku, menatap layar komputer, maupun gadget.

Menurutnya, mata lelah akan mengeluarkan respons yang berbeda-beda pada tiap orang.

"Respons setiap orang berbeda-beda. Namun, biasanya dalam hitungan jam, semakin bertambah usia seseorang, biasanya semakin cepat mata menjadi lelah," ujar Grimaldi.

Ia pun menjelaskan bahwa jarak baca terbaik, yakni sejauh 30 cm, sementara jarak baca menatap layar komputer adalah 50 cm.

"Dan baiknya kedua hal itu dilakukan dalam pencahayaan yang baik," lanjut dia.

Selain itu, mata lelah seringkali menimbulkan rasa pedih, pusing, dan mata berair.

Adapun kelelahan pada mata tidak memberikan bahaya seperti mengancam kesehatan penglihatan yang berarti.

Tetapi, pada anak-anak dengan usia pertumbuhan, jika mata terlalu sering menatap ke layar ponsel dan mengalami kelelahan mata, maka dapat mempengaruhi ukuran kacamata.

Tak hanya itu, sisi negatif lain jika mata mengalami kelelahan pun mengurangi waktu produktif yang dapat mempengaruhi kualitas hidup.

Mata Lelah Akibat Gadget

Merangkum dari Hello Sehat, American Academy of Ophthamology dari AS mengatakan bahwa melihat perangkat digital sebenarnya tidak merusak mata. Akan tetapi, lama-lama hal ini bisa menimbulkan ketegangan dan gejala yang mengganggu pengelihatan.

Untuk diketahui, manusia biasanya berkedip selama 15 kali tiap menitnya. Namun, saat menatap ke layar gadget maka jumlah kedipan akan turun.

Baca juga: Cegah Mata Lelah Akibat Menatap Layar Dengan Teknik 20-20-20

Kedipan mata bisa berkurang hingga setengah atau 3 kali lipatnya.

Kondisi inilah yang menyebabkan mata cepat lelah karena dipaksa bekerja fokus menatap layar tanpa banyak berkedip.

Studi yang diterbitkan di Nepalese Journal of Ophthamology tahun 2013, para peneliti menguji penggunaan komputer dan efeknya terhadap mata para mahasiswa di Malaysia.

Hasilnya, hampir 90 persen dari 795 mahasiswa memiliki gejala CVS. Dari berbagai gejala CVS, yang paling banyak dialami adalah sakit kepala.

Gejala ini paling sering ditemukan setelah peserta menggunakan komputer selama dua jam.

Mengistirahatkan mata beberapa kali dengan metode 20-20-20 bisa mencegah mata lelah dan mengurangi gejala ketegangan mata mereka secara signifikan.

Para dokter menyarankan metode 20-20-20 ini sebagai kebiasaan yang harus ditanamkan untuk menjaga kesehatan mata, apalagi pada anak-anak.

Sebelum menggunakan teknik ini, ada baiknya Anda juga mengenali gejala mata lelah. Beberapa di antranya adalah:

  • Mata kering
  • Mata berair
  • Pengelihatan kabur
  • Penglihatan ganda atau diplopia, yakni kondisi di mana mata Anda melihat dua objek padahal sebenarnya hanya ada satu objek yang berbayang
  • Sakit kepala Nyeri di leher, bahu, atau punggung
  • Peka terhadap cahaya silau
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sulit membuka mata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com