KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa masyarakat Waingapu, Bima, dan Sumbawa merasakan getaran gempa dengan intensitas II hingga III.
"Guncangan gempa dirasakan warga seperti ada truk besar yang lewat. Warga sempat berlarian keluar rumah karena panik," demikian dinyatakan Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Meski warga wilayah Nusa Tenggara itu merasakan cukup kuat, ternyata gempa bersumber 878 kilometer di timur, Samudera Hindia wilayah Australia, pada kedalaman 10 kilometer.
Analisis BMKG, genmpa yang tergolong gempa dangkal itu punya magnitudo 6,6 dan terjadi tepatnya pada Minggu (14/7/2019) pukul 12.39.24 WIB.
Daryono mengatakan, gempa itu diduga kuat adalah akibat dari aktivitas sesar aktif “Inner Shelf fault zone” yang membentang baratdaya-timur laut di lepas pantai Broome, Australia Barat.
Baca juga: [FAKTA] Surat Imbauan BMKG soal Waspada Gempa Bumi dan Tsunami di Selatan Lombok
Gempa adalah akibat dari pergeseran sesar mendatar (strike-slip fault). Gempa macam ini jarang menimbulkan tsunami.
"Gempa Australia ini tercatat dengan baik pada sensor seismik BMKG seperti: PLAI (Plampang) pukul 12.41.42 WIB, WBSI (Waikabubak) pukul 12.41.26 WIB , WSI (Waingapu) pukul 12.41.27 WIB , KLNI (Lombok) 12.41.52 WIB, dan BATI (Kupang) pukul 12.41.30 WIB," terang Daryono.
Mengapa gempa yang hampir 1.000 kilometer jaraknya itu bisa dirasakan di Indonesia?
"Hal ini dapat dijelaskan. Jika dilihat fase penjalaran gelombang permukaannya (surface wave) tiba di Mataram sekitar 5 hingga 6 menit setelah terjadi gempa. Sementara menurut laporan warga Mataram merasakan guncangan sekitar pukul 12.42 hingga 12.45 WIB, maka cocok dengan waktu tiba surface wave di Mataram<' jelasnya.
Hingga pukul 13.04 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.
Baca juga: Jadi Pemicu Gempa Sarmi Papua, Ini Riwayat Gempa Besar di Zona Mambero
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.