Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2019, 18:06 WIB
Retia Kartika Dewi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Selain itu, makanan juga bisa memengaruhi munculnya baby blues. Ketika asupan gizi terpenuhi, baby blues dapat dihindari.

Dr Eka menambahkan bahwa pendarahan juga dapat menyebabkan baby blues. Ia mengungkapkan, sebaiknya Hemoglobin (Hb) darah pada ibu hamil setidaknya mencapai 10-12 agar tidak terjadi pendarahan.

Untuk menangani baby blues, dr Eka sangat menyarankan agar para wanita yang mengalami sindrom baby blues untuk mendapat perhatian dan dukungan dari lingkungan, khususnya keluarga dan suami.

Baca juga: Waspada Baby Blues Mengintai Ibu Hamil, Kenali Gejala dan Penyebabnya

3. Perbedaan depresi dan baby blues

Masalah gangguan emosional yang dialami ibu yang baru melahirkan memang dikenal dengan baby blues.

Namun, dalam kasus yang lebih berat, ibu bisa mengalami depresi pasca-melahirkan atau postpastum depression.

Bagi masyarakat awam, kedua hal ini belum begitu diketahui perbedaannya.

Praktisi psikologi dan juga terapis Nuzulia Rahma Trisnarum mengungkapkan bahwa baby blues akan membuat ibu sering merasa sedih, menangis, sering cemas, dan lebih sensitif.

Namun kondisi tersebut biasanya hanya terjadi tidak dalam janga waktu yang lama, paling tidak 3-6 hari.

Apabila ibu mengalami baby blues lebih dari dua minggu bahkan sampai satu bulan, kemungkinan berlanjur menjadi depresi pasca-kelahiran.

Menilik pada kasus ibu yang tega membunuh bayinya pasca-melahirkan, psikolog yang akrab disapa Lia ini menganggap bahwa tindakan tersebut bukan disebut baby blues.

Ia mengatakan bahwa ibu yang melukai bayi atau dirinya sendiri juga tidak selalu karena depresi pasca-kelahiran atau bisa terjadi karena psikosis atau gangguan jiwa.

Depresi pada ibu pasca-kelahiran bisa dari ringan hingga berat.

Adapun penyebab depresi pasca-kelahiran bisa gabungan antara fisik, psikologis, dan psikososial.

Gejala yang muncul melebihi kondisi baby blues, yaitu seorang ibu akan mulai mudah tersinggung, kehilangan nafsu makan, sering menangis, kehilangan minat terhadap diri sendiri dan bayi, bicara sendiri, hingga mulai ada pikiran melukai bayi dan diri sendiri.

Baca juga: Perbedaan Baby Blues dan Depresi Pasca-kelahiran

4. Baby blues juga dialami ayah baru

Tidak hanya ibu saja yang mengalami gejala baby blues, ayah baru juga dimungkinkan mengalami perubahan emosional pasca-kelahiran anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com