KOMPAS.com - Kasus perseteruan antara Galih Ginanjar dan Fairuz A Rafiq terus bergulir bak bola panas. Kabar terbaru, Galih telah ditetapkan menjadi tersangka kasus video yang mencemarkan nama baik Fairuz.
Dalam video tersebut, Galih membicarakan perbedaan antara mantan istrinya dan sang istri dalam urusan ranjang.
"Pamer" mengenai hubungan seperti yang dilakukan Galih sebenarnya kerap dilakukan oleh pria. Hanya saja, kebanyakan orang memamerkan pasangannya tanpa membandingkan dengan orang lain.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Evolutionary Psychological Science menemukan bahwa pria punya kecenderungan memamerkan pasangannya yang punya daya tarik tinggi.
Baca juga: Pasangan Bermasalah Justru Sering Pamer Kemesraan di Media Sosial
Studi yang terbit pada 16 Maret 2017 itu mengabstraksi empat survei berbeda. Pada survei pertama, sebanyak 66 laki-laki dan 51 perempuan menyebut bahwa mereka memamerkan pasangannya untuk mendapatkan "pengakuan sosial".
Pasangan yang lebih menarik diibaratkan seperti barang berkualitas tinggi, contohnya jam tangan atau mobil. Ketika laki-laki memamerkan bahwa pasangannya lebih menarik dari kebanyakan orang maka mereka merasa punya status lebih tinggi.
Hal tersebut ternyata diamini oleh pria lain dalam penelitian tersebut. Ini terbukti pada survei kedua dalam penelitian yang dipimpin oleh doktor psikologi di Marietta College AS, Bo Winegard tersebut.
Dalam survei kedua, para peneliti menemukan bahwa pria juga menilai pria lain yang memamerkan pasangan dengan kualitas tinggi punya status yang lebih tinggi.
Survei ketiga juga menegaskan penilaian tersebut konsisten pada kebanyakan pria.
Adapun survei keempat menegaskan bahwa dibandingkan perempuan, laki-laki cenderung lebih mementingkan "status sosial" dari pasangan ini.
Dalam kesimpulannya, para peneliti menyimpulkan bahwa kebiasaan laki-laki memamerkan pasangannya memiliki bertujuan meningkatkan status sosial mereka.
"Uji sampel independen mengonfirmasi prediksi bahwa peserta yang berpasangan dengan orang yang lebih menarik mengharapkan diri mereka dipandang orang lain dengan status lebih tinggi," tulis para peneliti.
"Sehingga, mereka yang percaya akan mendapatkan status lebih tinggi di mata orang lain lebih mungkin untuk memamerkan pasangannya," sambung mereka.
Dengan kata lain, kebiasaan pamer pasangan ini dikarenakan laki-laki ingin memiliki status sosial yang lebih tinggi di mata laki-laki lain.
Baca juga: Valentine Bukan Ajang Pamer Pasangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.