KOMPAS.com - Indonesia adalah negara kepulauan yang termasuk dalam gugus cincin api Pasifik atau dikenal sebagai ring of fire. Gugus ini membuat Indonesia menjadi negara yang indah sekaligus sering mengalami gempa bumi dan letusan gununung berapi.
Sebagai satu kesatuan, Indonesia memiliki bentang alam yang indah berisi pegunungan, pantai, sungai, danau, dan lautnya.
Bukan isapan jempol, keindahan alam sekaligus potensi bahaya Indonesia terabadikan dalam foto dan video yang diambil dari antariksa.
Kompas.com merangkum 9 foto dan video yang menunjukkan keindahan Indonesia dari luar angkasa.
Baca juga: Gemerlap Jawa hingga Gulita Papua, Bukti Ketimpangan Listrik Indonesia?
Aktivitas gunung berapi di Indonesia bukan hal baru. Tapi, Desember lalu, aktivitas dari gunung Anak Krakatau sempat membuat tsunami yang menyapu wilayah Selat Sunda.
Beberapa bulan sebelum gelombang monster itu terjadi, satelit milik Badan Antariksa AS (NASA), The Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) sempat mengabadikan foto Gunung Anak Krakatau dari antariksa pada 22 September 2018.
Selain foto yang diambil dari satelit, erupsi gunung Anak Krakatau pada 24 September 2018 juga terlihat dari stasiun luar angkasa internasional (ISS) dan diabadikan oleh astronot Alexander Gerst.
Seperti yang telah disebutkan, Indonesia berada dalam untaian cincin api Pasifik. Foto yang diabadikan oleh para astronot di ISS pada 2015 menunjukkan buktinya.
Dalam foto yang diambil oleh para kru Ekspedisi 45 itu menunjukkan gugus gunung berapi di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok.
Foto itu menunjukkan bahwa gunung berapi di pulau-pulau tersebut hampir berada dalam satu garis lurus. Gambar ini juga memperlihatkan bahwa setidaknya enam gunung berapi mengeluarkan uap dan asap putih.
Indonesia memiliki ribuan pulau, baik yang besar hingga kecil. Salah satu pulau di Indonesia diabadikan oleh astronot yang tengah bertugas di ISS pada 2013 silam.
Melalui akun twitternya, astronot bernama Chris Hadfield itu membagikan foto salah satu pulau di Indonesia.
A snail island in the waters around Indonesia, with transparent insides. pic.twitter.com/qNbmjWvD2J
— Chris Hadfield (@Cmdr_Hadfield) April 15, 2013
Dia menyertakan keterangan, "Sebuah pulau siput di antara parairan sekitar Indonesia, dengan warna transparan di dalamnya."
Penampakan kota Semarang juga terabadikan dari antariksa. Kali ini yang mengabadikan adalah Badan Antariksa Eropa (ESA).
Video itu merupakan salah satu proyek milik ESA bertajuk Earth from Space. Dalam video berdurasi 2 menit 37 detik itu, kita bisa melihat bagaimana persebaran pemukiman di kota Semarang.
Video tersebut dipublikasikan pada November 2018 lalu. Satelit yang merekam penampakan kota Semarang itu adalah the Copernicus Sentinel-2B.
Tahun 2006 silam, Indonesia dikejutkan dengan kasus lumpur Lapindo di Sidoarjo. Lumpur dan gas panas keluar di wilayah eksplorasi gas di Jawa Timur.
Meski tak lagi banyak dibahas, nyatanya, aliran lumpur panas itu terus berlanjut hingga kini. Lokasi bencana yang menggusur lebih dari 40.000 orang itu pada Juni lalu diabadikan lagi oleh satelit milik NASA.
Terlihat bagaimana daerah coklat gelap mengandung lumpur cair baru yang muncul dipermukaan. Sedangkan daerah berwarna keabu-abuan menunjukkan lumpur yang telah mengering di permukaan.
Salah satu fenomena unik gunung berapi di Indonesia yang sayang untuk dilewatkan adalah Danau kelimutu.
Keindahan Danau Kelimutu juga beberapa kali diabadikan dari antariksa. Pada 2014, dua kali danau ini difoto menggunakan Operational Land Imager (OLI) pada satelit Landsat 8.
Namun, salah satu foto terbaru diambil pada April 2017 silam.
Sebuah penampakan yang dirilis NASA pada 2017 silam mungkin akan membuat Anda menahan napas. Pasalnya, dalam artikel tersebut menunjukkan bagaimana perubahan yang terjadi di Papua 30 tahun terakhir, terutama di wilayah Tambang Grasberg.
Tambang Grasberg adalah salah satu tambang emas terbesar di dunia. Melalui OLI, NASA mengabadikan beda yang terjadi di wilayah tersebut tahun 1988 dan 2017.
Tak hanya menunjukkan perbedaan keadaan penambangan di wilayah itu, kedua foto ini memperlihatkan keadaan gletser di Puncak Jaya. Terlihat bahwa Puncak Jaya kehilangan es-nya dalam jumlah yang signifikan.
Gunung Sinabung aktif secara sporadis sejak 2010 silam, setelah 4 abad hening. Bahkan, pada 19 Februari 2018 lalu, gunung di Sumatra ini memuntahkan abunya hingga ketinggian 7 kilometer ke udara Indonesia.
Piranti MODIS milik satelit NASA menangkap gambar warna alami dari letusan tersebut hanya selang beberapa jam setelah dimulai.
Citra satelit juga sering dijadikan perbandingan untuk studi terkait bencana. Hal ini dilakukan pada tsunami Palu Oktober tahun lalu.
Satelit Planet Labs dan Digital Globe menunjukkan dampak kerusakan yang terjadi saat gelombang monster itu menerjang kota Palu.
Baca juga: Citra Satelit Ungkap Dampak Kerusakan Tsunami Palu