Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2019, 23:29 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Jumat dini hari (5/7/2019) sekitar pukul 00.33.49 WIB, gempa berkekuatan M 6,4 mengguncang wilayah California Selatan, Amerika Serikat.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, episenter terletak pada koordinat 35,48 LU dan 117,45 BB tepatnya di darat pada jarak sekitar 199 kilometer arah timurlaut Kota Los Angeles pada kedalaman 10 km.

"Karena episenter ini terletak di Lembah Searles maka gempa ini populer disebut sebagai Searles Valley Earthquake," terang Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini dipicu adanya pensesaran ata patahan batuan kerak dangkal dalam arah mendatar mengiri (left lateral strike-slip).

Meski sumber gempa ini relatif dekat dengan Sesar San Andreas, tapi gempa tidak dipicu oleh aktivitas sesar besar ini.

Baca juga: Gempa Berkekuatan 6,4 Guncang California, Terbesar dalam Dua Dekade

Jika memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya tampak bahwa gempa ini merupakan gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif. Dugaan kuat bahwa gempa terjadi karena dipicu oleh aktivitas Sesar Little Lake (Little Lake fault).

Episenter gempa ini memang terletak pada kawasan seismik aktif dan kompleks karena memang banyak sebaran sesar aktif di daerah ini. Peta seismisitas juga menunjukkan bahwa di zona ini memang memiliki tingkat aktivitas kegempaan yang cukup tinggi, meski magnitudonya kecil.

Guncangan gempa dangkal ini dilaporkan sangat kuat. Shakemap menggambarkan bahwa gempa ini mencapai intensitas maksimum VIII MMI.

"Kota terdekat episenter yang ada penduduknya adalah Kota Ridgecrest yang terletak di barat daya pusat gempa. Menurut laporan, gempa ini menimbulkan kerusakan signifikan di kota," terang Daryono.

Orang-orang dari Gurun Mojave hingga pesisir pantai Pasifik juga melaporkan merasakan gempa tersebut. Patut disyukuri bahwa gempa ini terjadi di daerah yang relatif tidak berpenghuni jauh dari pusat populasi besar di kota-kota California.

Sejauh ini dampak Gempa Searles yang dilaporkan baru menimbulkan kerusakan dan belum ada laporan korban meninggal.

Hasil monitoring gempa hingga pukul 22.00 WIB malam menunjukkan, ada lebih dari 1.000 gempa susulan (aftershocks) telah terjadi menyusul terjadinya gempa kuat hari ini.

Gempa Searles Valley adalah yang paling kuat mengguncang di California selatan selama dua dekade terakhir, sejak gempa Hector Mine berkekuatan M 7,1 yang melanda Gurun Mojave pada tahun 1999.

Pada 1994 juga terjadi gempa, setidaknya 57 orang tewas ketika gempa M 6,7 melanda kawasan Northridge, Los Angeles. Sedangkan gempa terakhir yang terjadi di California adalah gempa berkekuatan M 7,2 yang terjadi pada tahun 2010 dengan pusat gempa di perbatasan Baja California. Gempa ini mengakibatkan 4 orang meninggal dan 233 menderita luka-luka.

Baca juga: Gempa Hari Ini: M 4,9 Getarkan Simeulue

Dari peristiwa gempa Searles Valley ini ada beberapa hal yang dapat kita petik sebagai pelajaran. Bahwa kita jangan pernah mengabaikan keberadaan jalur sesar aktif di dekat kita tinggal.

Meski catatan sejarah menunjukkan pernah terjadi gempa pada masa lalu atau bahkan tidak ada catatan sejarah gempa yang pernah terjadi, janganlah abai terhadap sesar aktif, karena suatu saat dapat aktif dan memicu gempa.

Jika tempat kita tinggal dekat jalur sesar maka wajib hukumnya untuk membangun bangunan tahan gempa.

"Jika belum mampu, maka sebaiknya membangun rumah dari bahan ringan seperti kayu dan bambu. Selain itu kita juga harus mengerti dan memahami cara selamat saat menghadapi gempa," tutup Daryono.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com