"Pada saat yang sama, orang yang diadopsi atau tinggal terpisah merasa terasing. Ada daya tarik dan kerinduan di sana, dan ketika itu dikombinasikan dengan daya tarik kesamaan genetik, itu akan menjadi hal yang sangat kuat, kompleks, dan sangat menggoda," tegasnya.
Meski kasus-kasus inses semacam ini nyata, tapi sebenarnya manusia memiliki mekanisme sosial dan psikologis yang secara tidak langsung mencegah inses.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Current Direction in Psychological Science, mekanisme anti-inses ini dikenal dengan respons jijik.
Bukti yang mendukung pendapat tersebut adalah ketika orang mengekspresikan rasa jijik ketika memikirkan hubungan seksual antara keluarga dekat.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa teori dari Sigmund Freud benar. Menurut Freud kita cenderung tertarik dengan pasangan yang memiliki kemiripan dengan kita atau kerabat dekat.
Baca juga: Peneliti Sebut Pernikahan Bahagia Bikin Anda Tetap Langsing
Hanya saja, peneltian yang dilakukan oleh R Chris Farley dan Michael Marks dari New Mexico University menunjukkan ada hubungan antara keakraban dan ketertarikan seksual ini.
Menurut mereka, orang yang terbiasa menghabiskan banyak waktu bersama selama puluhan tahun akan terbiasa satu sama lain. Artinya, gairah seksual akan mati.
Hal ini mungkin menyebabkan kebanyakan kasus GSA terjadi ketika dua orang saudara dekat kembali bertemu setelah terpisah bertahun-tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.