Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan 10.000, Ini Jumlah Langkah yang Bisa Turunkan Risiko Kematian

Kompas.com - 30/05/2019, 13:47 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi bahwa gaya hidup aktif sangat kita perlukan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Untuk lebih memudahkan gaya hidup aktif tersebut, beberapa ahli kemudian menyarankan olahraga yang mudah yaitu jalan kaki.

Namun, banyak orang percaya harus ada anjuran jumlah langkah yang harus ditempuh, yaitu 10.000 langkah setiap hari. Meski anjuran ini masih kontroversial, tapi toh banyak orang yang melakukannya.

Terbukti dengan banyaknya orang yang menggunakan alat pelacak langkah ketika berjalan kaki.

Tapi, benarkah kita perlu melakukan 10.000 langkah setiap hari?

Baca juga: Studi: Tidak Berolahraga Lebih Berbahaya Dibanding Merokok

Sebuah penelitian baru justru menunjukkan bahwa kita mungkin tidak perlu berjalan sebanyak itu.

Studi ini mengamati hampir 17.000 perempuan paruh baya berusia rata-rata 72 tahun. Para peneliti mengamati bagaimana jumlah langkah yang dilakukan dengan risiko kematian yang terjadi pada perempuan-perempuan itu.

Hasilnya, perempuan yang berjalan 4.400 langkah setiap hari memiliki 41 persen risiko kematian yang lebih kecil dibanding yang hanya melakukan 2.700 langkah.

Jumlah langkah ini terus memberi manfaat kesehatan hingga 7.500 langkah setiap hari. Tapi, jumlah langkah lebih dari itu justru memberi efek buruk hingga peningkatan risiko kematian.

"Pesan kami bukan pesan baru: aktivitas fisik baik untuk Anda. Tapi yang baru dan mengejurkan adalah seberapa banyak langkah yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan manfaat kesehatan," ungkap Dr I-Min Lee, penulis utama penelitian ini dikutip dari Web MD, Rabu (19/05/2019).

Profesor di Harvard Medical School itu mengatakan tidak tahu apakah ada manfaat yang sama pada pria atau orang yang lebih muda.

Meski begitu, Lee menjelaskan bahwa orang bisa mendapatkan manfaat dari aktivitas fisik.

Lee sendiri mengaku para peneliti tidak yakin dari mana mitos 10.000 langkah itu berasal. Mereka menduga itu bermula dari alat pengukur langkah yang dibuat oleh perusahaan Jepang sekitar 1960-an.

Alat itu bernama Manpo-kei atau jika diterjemahkan adalah 10.000 langkah.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Internal Medicine ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak aktivitas fisik yang diperlukan untuk memberi manfaat pada tubuh.

Selama empat tahun, para peneliti kemudian mengikuti seluruh aktivitas para perempuan tersebut. Mereka juga memasang perangkat untuk menghitung langkah dan kecepatan kegiatan para peserta.

Baca juga: Bukti Baru, Kebiasaan Berjalan Cepat Bikin Umur Panjang

Halaman:
Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com