Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Kembangkan "Robot Lunak" dari Silikon untuk Menjelajah Dunia Lain

Kompas.com - 10/05/2019, 12:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Robot ternyata tak selalu memiliki bentuk kaku dan terbuat dari metal. Belum lama ini Badan Antariksa AS (NASA) berhasil menciptakan robot lunak untuk kepentingan penelitian di luar angkasa. Ini termasuk bulan, tujuan utama NASA bagi para astronot berikutnya.

Robot lunak kecil dengan empat "kaki" ini terbuat dari silikon putih dan dilengkapi aktuator atau komponen mekanis yang dapat mengontrol robot.

Meski bentuknya aneh dan jauh dari bayangan robot pada umumnya, tim yang terlibat dalam proyek ini menjanjikan bahwa robot lunak mampu bergerak fleksibel dan mudah beradaptasi dengan lingkungan.

Keunggulan tersebut akan memudahkan robot lunak bergerak seperti organisme hidup. Dia dapat memperluas jangkauan gerak dan dengan mudah dapat memasuki area sempit.

Baca juga: NASA Bikin Simulasi Tabrakan Asteroid, New York Kemungkinan Lumpuh

Adalah Chuck Sullivan dan Jack Fitzpatrick, dua orang pegawai magang NASA yang bekerja di Langley Research Center NASA di Hampton, Virginia dan membuat robot lunak dengan aktuator.

"Ketika Anda menggerakkan robot lunak, itu mengubah cara Anda menggunakan properti material," kata Fitzpatrick dalam sebuah pernyataan.

"Sepotong karet silikon dapat berubah bentuk dari yang awalnya rata menjadi sesuatu mirip jari bentuk jari,” imbuhnya.

Melansir Live Science, Kamis (9/5/2019), robot lunak yang digarap Fitzpatrick dan rekannya kerjakan masih desain awal dan belum siap digunakan untuk penelitian di ruang angkasa.

Mereka masih mempersiapkan agar robot lunak itu dapat digunakan dalam misi ruang angkasa yang nyata.

Bagaimana robot lunak diciptakan?

Sullivan dan Fitzpatrick membangun aktuator dengan membuat cetakan 3D kemudian menuangkannya ke karet silikon yang fleksibel.

"Dengan desain tersebut, aktuator mendapat ruang atau kantung udara yang bisa mengembang dan memampatkan berdasarkan jumlah udara di dalamnya," kata NASA dalam pernyataannya.

Saat ini, Sullivan dan Fitzpatrick sedang mengoperasikan desain robot lunak melalui serangkaian tabung, memungkinkan mereka untuk mengontrol pergerakan robot. Dengan menyesuaikan jumlah udara di ruang robot lunak, robot dapat melentur dengan santai seperti otot manusia.

Keduanya juga sedang mengkaji  empat sifat utama yang dimiliki robot lunak, seperti  mobilitas, penggabungan, kemampuan menjadi rata, dan memberi bentuk untuk digunakan dalam eksplorasi ruang angkasa.

Mobilitas mengacu pada bagaimana robot lunak bergerak di lingkungannya, sementara penggabungan tentang bagaimana robot lunak dapat saling terhubung, misalnya untuk membuat tempat perlindungan sementara yang besar.

Kemampuan meratakan mengacu pada bagaimana aktuator dapat menciptakan permukaan, seperti mengisi ruang di bawah habitat bulan. Sementara memberi bentuk berguna untuk meneliti cara-cara menambahkan kekuatan pada bahan seperti perisai debu.

"Kami melihat keempat hal ini sebagai inti masalah. Setelah kami dapat menyelesaikannya dalam tes unit individu, kami ingin mencari cara untuk menggabungkannya, jadi mungkin kami akan menggabungkan kemampuan mobilitas dan kemampuan bergabung," kata Sullivan.

Baca juga: NASA Cetak Foto Keluarga Semesta, Berisi Lebih dari 265 Ribu Galaksi

Fitzpatrick dan Sullivan bekerja dengan penyelidik utama dan insinyur komputer James Neilan, serta penyelidik kepala sekolah dan insinyur penelitian ruang angkasa Matt Mahlin, yang bersama-sama menciptakan proyek ini di Langley Research Center NASA untuk memeriksa seberapa baik robot lunak akan bekerja di ruang angkasa.

NASA menambahkan, bulan ini para peneliti dan ahli robotika dari seluruh negeri akan mengunjungi Langley untuk memberikan umpan balik kepada para Fitzpatrick dan Sullivan tentang robotika lunak mereka, dan mereka akan terus melakukan perbaikan sepanjang musim panas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com