Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Caranya agar GERD Tidak Kumat Selama Ramadhan?

Kompas.com - 06/05/2019, 19:34 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Puasa merupakan bagian dari ibadah umat Muslim. Namun, ibadah ini bisa terhambat bila penyakit menyerang. Salah satu jenis penyakit yang harus diwaspadai pada saat puasa adalah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

GERD merupakan penyakit di mana asam lambung naik ke kerongkongan. Penyakit ini bisa dipicu atau diperburuk oleh jeda yang panjang di antara jam makan, terutama bila tidak diikuti oleh pola makan dan gaya hidup yang sehat.

Meski demikian, bukan berarti orang yang memiliki GERD dilarang untuk berpuasa. Dilansir dari siaran pers Philips yang diterima Senin (6/5/2019), Dr Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, Nutrisionis dan Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association bahkan berkata bahwa berpuasa bisa membantu mengatasi GERD.

“Berbagai penelitian menjelaskan bahwa berpuasa dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan teratur. Penderita GERD yang berpuasa dapat menurunkan gejala GERD mereka, selama dilakukan dengan benar dan tidak makan berlebihan saat berbuka puasa. Berpuasa dengan cara-cara yang benar akan membantu mengatasi GERD,” ujarnya.

Baca juga: Buka Puasa dengan Olahan Durian Tak Disarankan, Ganti dengan Menu Ini

Lantas, bagaimanakah cara berpuasa yang benar itu?

Rita menegaskan pentingnya untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi ketika sahur dan berbuka. Seorang penderita GERD harus menghindari makanan yang menstimulasi naiknya asam lambung ke kerongkongan, misalnya makanan yang mengandung gas, berkadar gula tinggi, pedas, tinggi serat dan tinggi lemak.

Sebaiknya, utamakanan makanan-makanan yang mudah dicerna, dan tidak mengandung gas atau lemak yang tinggi. Pengolahannya bisa dengan cara direbus, dikukus, ditumis, dan menggunakan santan encer.

Penderita GERD yang berpuasa juga disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dalam jumlah yang besar dalam sekali waktu, melainkan membaginya menjadi empat kali waktu makan dengan porsi yang lebih kecil, yakni saat sahur, berbuka, makan malam dan camilan malam.

Baca juga: Tak Cuma Kurma, 3 Buah Ini Pilihan Terbaik Menu Buka Puasa

Begini kira-kira bila dijadwalkan:

1. Sebelum sahur, konsumsilah segelas air putih hangat dengan camilan ringan yang bersumber dari karbohidrat.

2. Pada saat sahur, makanlah dalam porsi kecil sambil duduk santai dan tidak terburu-buru. Setelahnya, jangan langsung berbaring, tetapi lakukanlah aktivitas ringan. Penderita GERD baru boleh berbaring setidaknya tiga jam setelah makan sahur.

3. Pada saat berbuka tiba, minumlah sesuatu yang bersuhu ruang atau hangat. Minuman dingin atau minuman es harus dihindari karena dapat merangsang asam lambung pada penderita GERD yang telah menahan lapar dan haus selama berjam-jam.

4. Untuk takjilnya, pilihlah camilan dari karbohidrat yang mudah dicerna, seperti kurma, lontong isi, roti bakar, krekers, puding tepung, dan kentang rebus. Konsumsilah takjil ini secara perlahan dalam posisi duduk.

5. Setelah beristirahat sejenak dan shalat magrib, penderita GERD boleh makan dalam porsi kecil dan komposisi yang menyerupai sahur. Lagi-lagi, penderita GERD tidak diperbolehkan untuk langsung berbaring setelah makan malam.

6. Menjelang tidur, konsumsilah makanan ringan lagi yang terdiri dari sumber protein dan buah-buahan. Bila Anda memiliki intoleransi laktosa; sumber protein lain, misalnya bubur kacang hijau, omelet telur kukus atau edamame rebus, bisa menjadi pilihan.

Yongky Sentosa, Head of Personal Health Philips Indonesia, menyetujui saran dokter Rita. Dia mengatakan, orang yang berpuasa membutuhkan pola makan seimbang dengan nutrisi yang tepat, terlebih jika mereka memiliki masalah asam lambung.

“Philips berusaha meningkatkan kesadaran akan gaya hidup yang lebih sehat dan menyediakan solusi praktis melalui inovasi produk yang dapat membantu untuk tetap sehat dan bugar saat berpuasa. Kami percaya bahwa menyiapkan makanan sehat dapat dilakukan dengan cepat dan mudah namun tetap memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh selama bulan puasa ini,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com