Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2019, 18:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Tak terasa, sebentar lagi ibadah puasa di bulan Ramadhan akan segera dimulai. Saat berpuasa, seseorang tidak diperbolehkan untuk makan atau minum selama 13-14 jam. Perubahan asupan ini tentunya juga berpengaruh pada kesehatan kulit.

Dokter Ika Anggraini, SpDV dalam Konferensi Pers bertajuk “Penanganan Terkini dengan Terapi Kombinasi: Kulit Sehat untuk Pria dan Wanita di Segala Kesempatan”, Hongkong Cafe, Jakarta, Jumat (3/5/2019) berkata bahwa kesehatan kulit dipengaruhi oleh empat hal: genetik dan psikologis, diet, faktor lingkungan (ultraviolet, polusi dan kelembapan udara) dan bahan kimia dalam produk kosmetik.

Biasanya, faktor yang tidak bisa dimodifikasi hanyalah genetik. Namun ketika berpuasa, diet pun menjadi faktor yang tidak dapat dimodifikasi.

“Kendala menjaga hidrasi kulit pada saat Ramadhan adalah karena perubahan pola asupan makanan, di mana biasanya tubuh dapat memperoleh asupan tanpa adanya batasan jam khusus, namun ketika Ramadhan, tubuh tidak mendapat asupan dalam kurun waktu sekitar 13 jam,” ujar Ika.

Baca juga: Lama Jadi Misteri, Ahli Temukan Rahasia Di Balik Kulit Kencang

Dia melanjutkan, (padahal) tubuh kita tetap bermetabolisme seperti biasanya, mengekskresikan cairan dari keringat dan buang air kecil, sehingga apaila asupan cairan kurang ketika sahur atau pun buka puasa, maka hal tersebut dapat menjadi kendala bagi tubuh.

Salah satu dampak dari kekurangan air ini adalah dehidrasi kulit. Ketika kulit mengalami dehidrasi, lipid barrier atau stratum corneum yang berfungsi untuk memberikan perlindungan ke kulit jadi terganggu.

“Penguapan cairannya jadi lebih tinggi dan kulit semakin kering,” kata Ika.

Gejalanya meliputi warna kulit yang kusam, tekstur yang kasar, garis kerutan menjadi lebih jelas dan kulit pun menjadi lebih sensitif, terasa tertarik dan gatal. Padahal, kulit yang sehat itu memiliki ciri-ciri berteksur halus, berpori kecil, warnanya merata dan cerah bercahaya.

Oleh karena itu, dibutuhkan persiapan khusus agar dehidrasi kulit tidak menjadi masalah Anda ketika sedang berpuasa.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Bagaimana Harus Mempersiapkan Tubuh untuk Puasa?

Pertama, pastikan asupan minuman Anda dua liter atau delapan gelas sehari. Pembagiannya, dua gelas saat berbuka, empat gelas saat makan malam hingga menjelang tidur dan dua gelas ketika sahur.

Asupan air juga bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan berkuah, sayuran dan buah-buahan. Contoh sayur dan buah-buahan yang kaya akan air adalah selada, semangka dan jeruk.

Sebaliknya, dokter Ika menyarankan Anda untuk mengurangi konsumsi kafein karena zat ini bersifat diuretik atau meningkatkan risiko kehilangan cairan dari tubuh.

Terkait aspek pola hidup lainnya, hindari mandi air hangat atau panas yang akan semakin mengurangi kandungan lemak pada tubuh dan membuat kulit semakin kering. Sebaiknya, mandilah dengan air biasa atau suam-suam kuku dan sabun yang berpelembap. Aplikasi pelembap seuai mandi saat kulit sudah kering juga akan membantu mempertahankan kelembapan kulit.

Baca juga: Punya Diabetes, tetapi Ingin Puasa? Begini Aturannya Menurut Ahli

Lalu, hindari juga pajanan sinar matahari yang berlebihan karenna suhu lingkungan yang panas akan meningkatkan ekskresi keringat dari tubuh dan meningkatkan risiko dehidrasi.

Untuk semakin memaksimalkan kondisi kulit saat puasa; terapi kombinasi atau Combination Rejuvenation Treatment (CRT) yang menggabungkan beberapa prosedur rejuvenasi juga bisa menjadi pilihan.

Terapi kombinasi ini seperti Athena dengan intraceutical, peeling dengan intraceutical atau Oxygeneo dengan masker yang bertujuan untuk mengatasi kulit kusam dan menghidrasi kulit.

Dokter Adhimukti T Sampurna, SpKK, FINSDV, Chief Medical and Ancillary Service Officer Bamed Health Care berkata bahwa terapi kombinasi dapat dilakukan pada pria dan wanita dalam berbagai kesempatan, termasuk pada bulan Ramadhan yang akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com