"Yang sekarang sedang kita lakukan adalah secara morfologi. Ada ahli paleoantropologi yang mengamati, yang hampir semuanya itu punya ciri-ciri Mongoloid sekaligus juga ciri-ciri Austromelanesid," sambungnya.
Dalam laporan penelitiannya pun, Retno dan timnya menulis bahwa ketika observasi pada kerangka di situs Lambanapu, sebagian besar gigi rangka mempunyai tembilang ganda. Tak hanya itu, di bagian labial dapat diraba suatu cekungan.
Kedua hal tersebut merupakan tanda keturunan dari ras Mongoloid.
Selain itu, pada beberapa individu lain, hasil pengamatan Retno dan tim menunjukkan adanya alveolar prognatism atau tonjolan rahang yang membuat gigi tidak sejajar. Ciri ini biasanya dijumpai pada Deuteromalayid dan Protomalayid di Jawa.
Baca juga: Misteri Situs Gunung Padang di Jawa Barat Diungkap dalam Pertemuan AGU
Tim tersebut mengatakan bahwa diperkirakan ciri tersebut disebabkan karena percampuran ras Mongoloid dan Austromelanesid di area Indonesia. Pasalnya, kebanyakan ras Mongoloid di negara lain di Benua Asia tidak memiliki alveolar prognatism.
Alveolar prognatism ini juga menyebabkan bentuk wajah yang memanjang pada kerangka-kerangka tersebut, meski tengkorak dan wajah individu itu tidak utuh tulang-tulangnya.
Ciri wajah memanjang ini bahkan masih mudah kita temui pada orang Sumba zaman sekarang.
"Artinya bahwa sejak zaman dulu itu kita sudah ada percampuran ras. Tidak ada yang bisa mengklaim bahwa kita murni Mongoloid, kita murni pribumi, kita murni Austromelanesid," tegas Retno.
"Sejak 2.000 tahun yang lalu pun sudah terjadi percampuran ras itu, kawin-mawin lah, dan sebagainya," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.