Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Hari Buruh, Sadari Stres Kerja Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Kompas.com - Diperbarui 30/04/2023, 13:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - 1 Mei selalu diperingati sebagai hari buruh sedunia atau juga dikenal dengan May Day. Sejak abad ke-19, May Day menjadi peringatan di mana buruh menuntut hak pekerja.

Tidak heran jika biasanya pada peringatan May Day, para pekerja akan turun ke jalan untuk melakukan aksi damai untuk memperingati perjuangan kelas ekonomi dan politis hak-hak industrial.

Baca juga: Waspada, Stres Kerja Bisa Memicu Diabetes

Namun tahukah Anda, selain perjuangan ekonomi, ada bahaya lain yang mengintai para pekerja? Bahaya yang dimaksud adalah stres kerja.

Stres kerja berkaitan erat dengan kematian kardiovaskular

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan stres kerja dan gangguan tidur berkaitan erat dengan risiko kematian kardiovaskular tiga kali lebih tinggi pada karyawan hipertensi.

Temuan ini diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology.

Baca juga: Puluhan Petugas KPPS Meninggal, Beban Kerja Berlebih Mengancam Nyawa

Penelitian ini dilakukkan oleh Profesor Karl-Heinz Ladwig dari Pusat Penelitian Jerman untuk Kesehatan Lingkungan dan Fakultas Kedokteran, Technical University of Munich.

"Tidur seharusnya menjadi waktu rekreasi, bersantai, dan memulihkan tingkat energi. Jika Anda stres di tempat kerja, tidur membantu Anda pulih," ungkap Profesor Ladwig dikutip dari Eurekalert, Minggu (28/04/2019).

"Sayangnya, kualitas tidur yang buruk dan stres akibat pekerjaan sering berjalan beriringan dan ketika keduanya dikombinasikan dengan hipertensi efeknya bahkan lebih 'beracun'," imbuhnya.

Stres kerja memang kerap kali membuat sulit tidur. Dengan kata lain, keduanya sering kali seperti lingkaran setan yang sulit diputuskan.

Lebih buruk lagi, sepertiga populasi pekerja memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Studi ini menjadi yang pertama mengamati efek gabungan dari ketiganya pada risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular (jantung).

Sebelumnya, penelitian hanya melihat efek merugikan faktor psikososial pada individu dengan risiko kardiovaskular dan dibandingkan pada individu sehat.

Baca juga: Benarkah Kerja Lembur Dapat Memicu Penyakit Jantung? Ini Kata Dokter

Penelitian terbaru ini melibatkan 1.959 pekerja dengan hipertensi dalam rentang usia 25 hingga 65 tahun. Para peserta tidak memiliki penyakit kardiovaskular maupun diabetes.

Ketika dibandingkan, pekerja yang memiliki stres kerja dan kulitas tidur buruk punya risiko kematian tiga kali lebih besar dari penyakit kardiovaskular.

Situasi tertekan membuat risiko kematian meningkat

Pada orang yang mengalami stres kerja saja, risiko kematiannya meningkat 1,6 kali lipat. Sedangkan orang yang hanya punya tidur berkualitas buruk risiko kematian 1,8 lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com