Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Terbesar di Dunia Terbang Perdana, Apa Fungsinya?

Kompas.com - 16/04/2019, 16:30 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Pesawat terbang terbesar di dunia lepas landas dari Gurun Pasir Mojave di California hari Sabtu (13/04/2019).

Ini merupakan sebuah penerbangan perdana untuk pesawat yang terbuat dari komposit serat karbon yang diproduksi oleh Stratolaunch Systems Corp., yang diprakarsai oleh mendiang salah pendiri Microsoft, Paul Allen.

Pesawat berwarna putih yang disebut Roc, dengan rentang sayap sepanjang lapangan sepak bola Amerika dan ditenagai oleh enam mesin pada penampang badan pesawat kembar, mengudara kurang lebih jam 7 pagi waktu Pasifik (jam 21:00 WIB).

Roc tetap mengudara selama lebih dari dua jam sebelum mendarat kembali dengan selamat di Bandar Udara dan Antariksa Mojave disaksikan oleh ratusan penonton yang bersorak-sorai.

Baca juga: Kotoran Burung Bisa Halangi Perjalanan Roket Anyar Elon Musk ke Mars

"Sungguh sebuah penerbangan perdana yang fantastik," ujar Kepala Eksekutif Stratolaunch, Jean Floyd, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs web perusahaan.

"Penerbangan hari ini menjajaki misi kami lebih lanjut untuk menyediakan alternatif fleksibel terhadap sistem peluncuran dari darat. Kami sangat bangga dengan tim Stratolaunch, awak pesawat yang menerbangkan pesawat hari ini, dan para mitra kami di Northup Grumman Scaled Composite di samping juga Bandar Udara dan Antariksa Mojave," imbuh Floyd

Meluncurkan Roket

Pesawat ini dirancang untuk meluncurkan roket dan wahana antariksa lainnya yang berbobot hingga 226.796 kilogram pada ketinggian 10.668 meter. Roc telah digadang-gadang oleh perusahaan pembuatnya sebagai membuat peluncuran satelit "semudah memesan tiket pesawat".

Penerbangan hari Sabtu, yang menjadi saksi ditempuhnya kecepatan maksimum pesawat pada 304 km/jam dan pada ketinggian 5.182 meter, dimaksudkan untuk menguji performanya dan kualitas penanganannya, menurut pihak Stratolaunch.

Peluncuran Satelit

Paul Allen, salah satu pendiri Microsoft bersama Bill Gates di tahun 1975, mengumumkan pada tahun 2011 bahwa dia telah mendirikan perusahaan yang didanai secara pribadi yaitu Stratolaunch.

Perusahaan ini berusaha untuk mendapatkan pemasukan dari tingkat permintaan yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang untuk beragam wahana yang dapat menempatkan satelit di orbit. Ia akan bersaing di Amerika Serikat dengan para wirausahawan antariksa dan para penyokong industri ini seperti SpaceX milik Elon Musk dan United Launch Alliance, sebuah kemitraan antara Boeing dan Lockheed Martin.

Stratolaunch telah menyatakan niat mereka untuk melucurkan roket pertamanya dari the Roc paling cepat tahun 2020.

Baca juga: Lagi, Blue Origin Milik Jeff Bezos Uji Coba Roket Wisata Antariksa

Allen tutup usia pada bulan Oktober 2018 setelah menderita penyakit non-Hodgkins lymphoma, hanya dalam hitungan bulan setelah diumumkannya pengembangan pesawat dimaksud.

"Kami semua yakin Paul akan merasa bangga seandainya dapat menyaksikan pencapaian hari ini yang bersejarah," ujar Jody Allen, Kepala Vulcan Inc. dan Wali dari Paul G. Allen Trust.

"Pesawat ini adalah pencapaian teknis yang luar biasa dan kami ucapkan selamat kepada semua orang yang terlibat di dalamnya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com