Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Polusi Udara Asap Dapur Jauh Lebih Bahaya Dibanding Jalanan

Kompas.com - 16/04/2019, 09:49 WIB
Shierine Wangsa Wibawa,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber Telegraph,WHO

KOMPAS.com - Polusi udara yang sangat mengancam nyawa tak hanya disebabkan oleh asap kendaraan atau pabrik, tapi juga bisa datang dari asap dapur dan uap gorengan.

Pada 2012, ilmuwan dari Universitas Sheffield bahkan menegaskan bahwa polusi udara dari dapur sebenarnya jauh lebih buruk dibanding asap jalanan.

Apalagi jika dapur di rumah Anda pengap. Hal ini sangat mungkin akan membuat Anda dan keluarga terpapar polusi udara tiga kali jauh lebih tinggi dibanding berjalan kaki di trotoar pusat kota.

Para ahli menemukan, keadaan ini diperburuk dengan kemunculan rumah modern yang diklaim hemat energi, pemasangan AC dan produk pembersih terkini.

Baca juga: Peneliti Kanada: Madu Bisa Bantu Pantau Polusi Udara

Tertuang di Journal of Indoor and Built Environment edisi 2012, ahli meneliti tiga bangunan, dua rusun dengan kompor gas dan satu lagi sebuah rumah di desa yang dapurnya menggunakan kompor listrik.

Pengamatan selama empat minggu menemukan di dapur rumah dengan kompor listrik ditemukan karbon monoksida sangat beracun. Sementara untuk dapur di dua rusun yang menggunakan kompor gas, level karbon monoksidanya jauh lebih tinggi.

Melansir Telegraph (6/6/2012), kompor gas merupakan sumber nitrogen dioksida yang signifikan dan bila ditempatkan di rusun kota maka dampak polusinya tiga kali lebih tinggi dibanding rumah di pedesaan.

Kondisi ini akan sangat berdampak pada orang tua dan mereka yang memiliki masalah pernapasan atau riwayat kardiovaskular, termasuk senyawa organik yang mudah menguap dan partikel padat yang sangat kecil sehingga bisa masuk ke paru-paru.

"Kita menghabiskan waktu lebih banyak di dalam rumah, tapi jarang yang memikirkan bahwa polusi udara paling berbahaya ada di sana," ujar Profesor Vida Sharifi pemimpin studi.

"Energi adalah salah satu sumber polusi di dalam ruangan, tapi itu paling berpengaruh. Dan saat rumah lebih kedap udara, maka paparan polusi di dalam ruangan akan lebih tinggi," imbuh dia.

Sementara itu menurut WHO, teknik memasak tradisional yang masih menggunakan arang atau kayu bakar, zat pencemar yang dapat merusak kesehatan lebih tinggi. Hal ini dapat memicu risiko penyakit pernapasan termasuk pneumonia pada anak dan penyakit paru obstrukif kronis, penyakit kardiovaskular, hingga kanker paru.

Data WHO menunjukkan, jumlah kematian akibat polusi dapur mencapai 4,3 juta jiwa di seluruh dunia pada 2012. Ini tidak termasuk risiko kesehatan terkait penggunaan lilin atau lampu minyak tanah.

Baca juga: Ancaman Nyata Polusi Udara, Bisa Perpendek Umur 20 Bulan atau Lebih

Ada banyak imbas polusi udara untuk kesehatan. Studi terbaru mengungkap bahwa polusi udara bisa memperpendek usia manusia hingga 20 bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph,WHO
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com