Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nasib Manusia jika Lubang Hitam Sedekat Bulan?

Kompas.com - 13/04/2019, 19:35 WIB
Julio Subagio,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Foto pertama lubang hitam yang populer di jagad maya selama dua hari belakangan ini memancing rasa keingintahuan publik.

Selama ini, lubang hitam dipersepsikan bak sumur tanpa dasar yang menyedot apapun yang berada di sekitarnya. Apakah anggapan itu benar?

Jawabannya, iya dan tidak, tergantung dari ukuran serta seberapa jauh jarak suatu benda dari lubang hitam tersebut.

Lantas, bagaimana jika sebuah lubang hitam itu ada di dekat Bumi, katakanlah sejauh jarak antara Bumi dengan Bulan?

Lubang hitam memiliki massa minimal 3-5 kali lipat massa Matahari, dengan diameter sekitar 10-20 km saja”, ujar Marufin Sudibyo, seorang astronom amatir saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (13/4/2019).

Baca juga: Setelah 2,5 Abad, Gambar Lubang Hitam Pertama Terungkap. Ini Fotonya...

“Secara teoritis, benda yang ada di sekitar lubang hitam dengan jarak 6 juta km (jika massanya tiga kali lipat Matahari) akan hancur akibat gaya pasang surut gravitasi”, jelas Marufin.

Marufin juga menambahkan bahwa puing hamburan dari benda tersebut akan ditarik ke arah lubang hitam, meski hanya sebagian kecil yang benar-benar memasukinya.

Penting untuk diketahui, jarak antara Bumi dengan Bulan hanyalah 384.000 km saja.

Lalu, jika sebuah lubang hitam supermasif seperti Messier 87 yang baru saja kita dapatkan fotonya berada di posisi Bulan saat ini, apa yang akan terjadi? Jawabannya, Bumi-nya saja tak mungkin ada.

“Segenap tata surya kita akan lenyap”, jawab Marufin.

Marufin menjelaskan bahwa horizon peristiwa (event horizon) Messier 87 memiliki diameter melebihi separuh ukuran tata surya kita, yakni jarak antara Matahari hingga sisi dalam awan komet Opik-Oort.

Baca juga: Fakta Katie Bouman, Wanita di balik Foto Lubang Hitam, dan Perempuan dalam Sains

Untuk dapat lepas dari horizon peristiwa, dibutuhkan kecepatan setara kecepatan cahaya.

“Jika pusat lubang hitam supermasif ini berada di posisi Bulan, maka Bumi dan penghuninya akan tercabik-cabik menjadi partikel paling elementer berupa kuark dan elektron. Semuanya lantas dimampatkan dalam ruang sangat sempit” lanjut Marufin.

Lubang hitam merupakan suatu kawasan pada ruang-waktu yang memiliki efek gravitasi sangat kuat, dimana bahkan cahaya saja tidak sanggup kabur darinya.

Keberadaannya dibatasi oleh horizon peristiwa, batas akhir dimana suatu benda dapat melarikan diri sebelum memasuki lubang hitam.

Baca juga: Lubang Hitam dan 5 Foto Paling Fenomenal Lainnya di Dunia Astronomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau