Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikirim ke Antariksa, Tikus-tikus Ini Bingung dan Lari-lari di Kandang

Kompas.com - 12/04/2019, 19:01 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Membawa hewan peliharaan berpergian mungkin bukan hal yang baru. Namun, bagaimana jika tujuan dari perjalanan yang dilakukan adalah di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)?

Inilah yang dialami oleh dua kelompok tikus betina dari bumi. Mereka harus menempuh perjalanan cukup panjang untuk sampai ke antariksa.

Pengiriman tikus ke luar angkasa ini merupakan sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Badan Antariksa AS (NASA). Tujuannya adalah untuk mempelajari bagaimana perubahan perilaku tikus-tikus tersebut setelah mengalami perjalanan antariksa dengan durasi panjang.

Hasilnya, eksperimen yang dipimpin oleh April Ronca dari NASA Ames Research Center itu mendapati adanya perubahan perilaku dari para tikus.

Baca juga: Berkat Tikus, Misteri Manusia Hobit Makin Terang

Tikus-tikus itu mulai berperilaku tidak biasa, yaitu melakukan putaran kandang mereka dalam "aktivitas kelompok terkoordinasi".

Dalam laporan di jurnal Scientific Reports, Ronca dan timnya menyebut mengirimkan dua kelompok tikus betina ke ISS, satu kelompok berusia 16 minggu dan keompok berusia 32 minggu.

Kedua kelompok tersebut kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol di Bumi.

Tikus-tikus itu mengalami perjalanan menggunakan kapal antariksa selama 17 dan 18 hari. Selama percobaan, tim menemukan bahwa tikus-tikus itu mengambil bagian dari "perilaku khas spesies".

Mereka tetap memiliki siklus sirkadian dan secara fisik aktif seperti di Bumi.

Namun, keadaan berubah setelah hari ketujuh hinga ke-10. Para tikus lebih muda mulai menampilkan perilaku tak biasa, yaitu berputar-putar di kandang dengan cepat atau yang dikenal dengan istilah tracking-race.

Mereka awalnya menggerakkan tubuh sepanjang lintasan lonjong. Perilaku ini berkembang dengan cepat menjadi putaran penuh melingkar.

Beberapa hari kemudian, banyak tikus mulai mengitari kandang dengan cara ini pada waktu yang bersamaan. Perilaku itu, kata para peneliti, berevolusi menjadi "kegiatan kelompok terkoordinasi".

"Seluruh perkembangan dari satu lingkaran individu ke perilaku berkelompok multi-kelompok dikembangkan di kedua kelompok penelitian. Validasi NASA hanya dalam tiga hari ... mengitari partisipasi dan tingkat putaran (mulai tiba-tiba, kemudian secara bertahap meningkat ke tingkat tinggi dipertahankan selama sisa misi)," tulis para peneliti dikutip dari Newsweek, Kamis (11/04/2019).

Baca juga: Tikus Punya Gen Ant-Man untuk Mengatur Ukuran Tubuhnya

Bagi para pneliti, perilaku kedua kelompok tikus tersebut bisa memiliki berbagai penjelasan. Sayangnya, untuk mendapatkan alasan pasti diperlukan penelitian lebih lanjut.

Hasil ini dikomentari oleh Martha Hotz Vitaterna, Direktur Eksekutif Pusat Penelitian Tidur dan Sirkadian Biologi di Northwestern University. Vitaterna memang tidak terlibat dalam studi ini, tapi dia pernah mempelajari tentang tikus di luar angkasa.

Vitaterna menyebut, tikus "berolahraga" di luar angkasa dan melakukan perilaku khas spesies bisa dihubungkan dengan perasaan gembira serta kesejahteraan hewan tersebut.

Dengan kata lain, perilaku itu menunjukkan tikus-tikus sedang beradaptasi dengan perjalanan luar angkasa dan bertoleransi terhadap lingkungannya.

"Saya pikir 'race tracking' adalah cara tikus di luar angkasa berpikir untuk berlari seolah-olah mereka memiliki roda putar (seperti di Bumi). Sekarang saya bertanya-tanya apakah tidak masuk akal untuk memberi kelompok kontrol di Bumi dengan roda putar latihan sehingga bisa melakukan hal yang sama dengan tikus luar angkasa," kata Vitaterna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com