"Ini benar-benar mengejutkan bagi saya," imbuhnya.
Parasitisme Seksual
Vido Jakobsen itu menunujukkan pasangan anglerfish ini bersatu dalam parasitisme seksual, sebuah istilah yang diberikan peneliti untuk menjelaskan perilaku pejantang yang medapatkan perlindungan dan nutrisi dari betina. Sebagai gantinya, ikan jantan itu akan menghasilkan sperma seumur hidupnya untuk sang betina.
Dalam kasus anglerfish, pejantan yang menemukan pasangannya akan mengigit ikan betina lalu masuk ke jaringan tubuhnya. Dari situ, ikan jantan tersebut akan mendapatkan makanan dari aliran darah sang betina.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama para ilmuwan mengetahui strategi tersebut. Mereka telah mengamati bangkai-bangkai anglerfish yang pernah ditemukan.
Baca juga: Pemancing Australia Tangkap Ikan Alien
Ketika ikan betina itu mati, maka pejantan yang menjadi parasitnya juga mati.
Selain perkawinan anglerfish, temuan penting lainnya yang didapat dari video Jakobsen oleh para peneliti adalah pencahayaan filamen dan sirip Caulophryne jordani.
Selama ini, para peneliti mengira bahwa satu-satunya bagian tubuh anglerfish yang bercahaya hanyalah antena di kepalanya yang digunakan untuk menarik mangsa.
Namun, video menampilkan bahwa flamen dan sirip Caulophryne jordani juga mengeluarkan cahaya.
Pietsch menduga bahwa cahaya itu bersifat bioluminesensi atau diproduksi oleh hewan itu sendiri. Tapi dia menegaskan, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui apakah bagian tubuh tersebut benar-benar bercahaya atau sekadar memantulkan cahaya yang ada.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.