KOMPAS.com - Pramono Edhie Wibowo, adik dari Ani Yudhoyono, dikabarkan akan menjadi donor sumsum tulang belakang bagi Ibu Negara RI keenam itu.
Bahkan, baru-baru ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membenarkan bahwa pamannya itu menjadi satu-satunya yang memenuhi 8 parameter untuk kebutuhan transplantasi sumsum tulang belakang bagi ibunya.
Sementara itu, anggota keluarga lain, hanya memenuhi 4 parameter saja. Hal ini membuktikan bahwa mencari donor sumsum tulang belakang bukan perkara mudah.
Sebagai informasi, sumsum tulang adalah jaringan lemak lembut di dalam tulang yang berfungsi menghasilkan sel darah.
Baca juga: Mengenal Kanker Darah, Penyakit yang Diidap Ani Yudhoyono
Donor sumsum tulang dibutuhkan oleh beberapa orang untuk mengganti sumsum tulangnya yang rusak atau tidak berfungsi karena sebuah penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti kanker limfoma, leukimia, hingga anemia sel sabit, dengan sumsum tulang yang sehat.
Namun, mencari donor sumsum tulang belakang yang cocok tidak semudah mendapat donor darah. Tidak sembarangan orang yang bisa menjadi pendonor.
Biasanya, orang yang memiliki kecocokan sumsum tulang belakang adalah anggota keluarga pasien sendiri.
Para ahli menyatakan bahwa kecocokan sumsum tulang akan lebih besar antara saudara kandung, ketimbang antara orangtua dan anak.
Perbandingan kesuksesannya adalah 25 persen antara saudara kandung. Sedangkan kecocokan sumsum tulang antara orangtua dan anaknya hanya sekitar 0,5 persen saja.
Lantas, bagaimana jika pasien tersebut tidak memiliki donor keluarga atau kondisi calon pendonor keluarga tidak memungkinkan? Kesempatan bisa datang dari donor asing, yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah.
Meski begitu, kemungkinannya sangatlah tipis. Peluang kecocokan sumsum tulang pasien dengan donor asing bisa sekitar satu di antara jutaan orang.
Bahkan setelah Anda menemukan seseorang yang berpotensi atau yang mau mendonorkan sumsum tulangnya, dia harus terlebih dulu melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan.
Ini bertujuan untuk memastikan apakah kriteria sumsum tulangnya sudah sama seperti sampel sumsum Anda sebagai penerima donor.
Pengecekan dua sampel sumsum tulang ini pun juga tidak mudah. Anda harus melakukan tes darah lengkap hingga pemeriksaan DNA.
Baca juga: 5 Pengobatan yang Janjikan Kesembuhan Pengidap Kanker Darah
Calon pendonor juga harus memastikan mereka memenuhi setiap syarat donor sumsum tulang yang sudah ditentukan.
Terlebih lagi, semua pemeriksaan ini membutuhkan biaya yang tidak murah. Di Indonesia sendiri sebenarnya masih sangat sedikit institusi kesehatan yang menyediakan fasilitas ini.
Hal inilah yang semakin mempersulit orang-orang untuk mencari donor sumsum tulang yang tepat.
Jika dipaksakan untuk menerima sumsum tulang belakang yang tidak cocok, ini akan menimbulkan risiko masalah lainnya yang dapat membahayakan kondisi pasien.
Misalnya, meski Anda bisa saja memakai donor dari orangtua, hal ini dapat membuat sistem imun terganggu karena donor tidak sepenuhnya sesuai.
Pada akhirnya, tubuh akan mengeluarkan respon penolakan dan bisa memperlambat proses pemulihan Anda.
Donor sumsum tulang yang tidak tepat bahkan bisa memperburuk kondisi penyakit, hingga menimbulkan infeksi dan gangguan fungsi tubuh lain.
Apabila donor sumsum tulang belakang Anda gagal, sel kanker tidak akan sepenuhnya dimusnahkan. Anda akan tetap harus menjalani kemoterapi atau radioterapi sebagai penyempurna pengobatan.
Maka itu, donor sumsum tulang haruslah dilakukan dengan tepat dan benar. Jika Anda memang ingin melakukannya, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.