Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suntik Tubuh dengan Jus Buah, Wanita Ini Nyaris Meninggal

Kompas.com - 22/03/2019, 18:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Saat ini ada banyak orang yang rela melakukan apa pun demi mendapat tubuh ideal atau menghilangkan rasa sakit.

Anjuran banyak orang ditampung dan langsung dipercayai, tapi tidak menilik bagaimana efek panjangnya. Padahal sering kali lebih banyak efek buruk daripada manfaat yang didapat.

Hal ini seperti dialami seorang wanita yang selamat dari kematian setelah menyuntikkan jus buah ke aliran darahnya. Dalam satu suntikan dikabarkan ada sekitar 20 jenis buah.

Menurut laporan BBC News, setelah praktik yang dikenal dengan nama injeksi intravena dilakukan, suhunya naik dan kulit terasa gatal.

Baca juga: Ngebet Ingin Langsing dengan Obat dan Suntikan, Yakin Aman?

Pemeriksaan dokter menemukan sejumlah organ seperti hati, ginjal dan paru-paru mengalami kerusakan.

Setelah lima hari menjalani perawatan intensif, wanita itu dipindahkan ke bangsal umum dan tak lama setelah itu diperbolehkan pulang ke rumah.

Sejak beritanya mendapat perawatan gara-gara suntikan jus buah tersebar, tagar #OldWomanPutsJuiceIntoVeins telah memuat lebih dari 11.000 postingan di media sosial Cina Weibo. Beberapa hal yang menarik dalam hal ini adalah kurangnya wawasan masyarakat akan praktik tersebut.

Jus tidak baik untuk tubuh

Hal yang perlu dicatat adalah, jus tidak baik untuk tubuh, baik yang berupa minuman apalagi suntikan.

Survei di AS pada 2012 menunjukkan, sepertiga orangtua meyakini segelas jus buah sama sehatnya dengan buah padat. Padahal tidak.

Banyak manfaat yang terkandung dalam buah akan hilang saat dijus atau diperas, mulai dari serat, antioksidan, vitamin, fitonutrien dan mineral yang ada di kulit, biji, dan daging buah.

Selain itu, sebagian jus buah lebih kaya gula dibanding buah padat. Ambil contoh satu gelas jus jeruk mengandung enam sendok teh gula, hampir sama seperti sekaleng Coca-Cola. Inilah yang membuat jus sebenarnya tidak sehat.

Diwartakan IFL Science, Selasa (19/3/2019), kurangnya serat dalam segelas jus membuat gula langsung menuju ke aliran darah, hal lebih buruk akan terjadi jika Anda mengonsumsi jus dengan cara injeksi intravena.

Seperti yang terjadi pada wanita AS yang dirahasiakan identitasnya, injeksi intravena memperburuk fungsi organ dalam karena sangat kaya gula, terutama hati.

Baca juga: Banyak Diburu, Bagaimana Jus Jambu Bisa Bantu Atasi DBD?

Beberapa penelitian pun telah mengaitkan gula darah tinggi dengan kerusakan organ.

Sebuah studi yang dilakukan ilmuwan Harvard School of Public Health pada 2013 menemukan, partisipan yang makan buah padat memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes Tipe 2, dibanding orang yang memiliki kebiasaan minum jus.

Jika Anda ingin memasukkan jus ke dalam menu detoks, bukti ilmiah yang telah diungkap ahli mungkin akan membuat Anda kembali mempertimbangkannya.

Apapun alasannya, sebaiknya jangan lakukan injeksi intravena ke tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com