Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2019, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Memasang implan untuk memperbaiki bentuk tubuh belakang menjadi tren di kalangan perempuan dunia. Tujuannya adalah tubuh menjadi lebih indah dan enak dipandang.

Namun, siapa sangka keinginan tersebut bisa menjadi bencana. Seperti yang dialami seorang perempuan berusia 49 tahun yang menderita kanker darah langka setelah menerima implan di bokongnya.

Hal ini dilaporkan oleh para peneliti dalam Aesthetic Surgery Journal yang terbit pada 15 Februari lalu.

Para peneliti menyebutkan, kasus ini menandai pertama kalinya kanket limfoma sel besar anaplastik (ALCL) dikaitkan dengan implan bokong.

Baca juga: Awas, Implan Pembesar Payudara Bisa Memicu Kanker

Melansir Science Alert, Sabtu (02/03/2019), selama ini, ALCL biasanya dikaitkan dengan implan untuk membesarkan payudara.

Sejak 2010, 457 kasus kanker sel darah putih telah dikonfirmasi pada perempuan yang menerima implan payudara. 9 di antara penderita kanker tersebut dilaporkan telah meninggal dunia.

Kasus ALCL pada perempuan 49 tahun itu sendiri terungkap setelah setahun dari implan bokong yang dia terima dalam operasi bedah plastik.

Kondisinya terus menburuk meskipun telah mendapatkan perawatan antibiotik dan kemoterapi. Beberapa bulan setelahnya, perempuan ini meninggal karena gagal ginjal dan pernapasan.

"Kasus perempuan tersebut membantu menunjukkan bahwa banyak implan bertekstur berpotensi menjadi faktor risiko ALCL dan secara umum, diskusi harus beralih dari 'kanker terkait implan payudara' menjadi 'kanker terkait implan' untuk mencakup lebih banyak spektrum penyakit," tulis para peneliti dalam laporan mereka dikutip dari Live Science, Kamis (28/02/2019).

Dalam kasus ini, perempuan itu menerima implan bertekstur gluteal. Ketika dokter memeriksanya, ada luka di sekitar implan tersebut.

Tes pencitraan mengungkapkan adanya cairan di sekitar implan. Sayangnya, kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya termasuk paru-paru.

ALCL sendiri bisa berkembang dalam berbagai bentuk. Tapi satu yang pasti, penyakit ini melibatkan sel darah putih yang tumbuh menyimpang.

Penelitian ini hanya menunjukkan hubungan awal antara implan dan kanker darah. Untuk mengonfirmasi hubungan ini, peneliti menyebut diperlukan penelitian lebih lanjut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com