Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2019, 15:51 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Semua orang pasti pernah mengalami cegukan, salah satu hal yang paling menjengkelkan dan mungkin tidak berbahaya bagi kebanyakan orang.

Cegukan umumnya berlangsung selama beberapa menit dan muncul sesaat setelah kita makan terburu-buru atau menelan minuman terlalu cepat.

Proses terjadinya cegukan

Dalam penjelasan WebMD, mekanisme cegukan dimulai dari diafragma, yakni otot yang ada di antara paru-paru dan perut.

Saat kita bernapas atau menarik napas, diafragma tertarik ke bawah sehinga memungkinkan udara masuk ke paru-paru. Saat kita menghembuskan napas, diafragma kembari rileks sehingga udara dari paru-paru keluar melalui hidung dan mulut.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Apakah Kuku Panjang Baik untuk Kesehatan?

Namun saat kita cegukan, diafragma menjadi kejang dan memaksa laring yang berisi pita suara berkontraksi yang pada akhirnya menutup pita suara dan memunculkan bunyi cegukan yang khas.

Selain makan dan minum terburu-buru, hal lain seperti stres, gugup, efek obat tertentu, perubahan suhu udara yang mendadak, dan menelan udara akibat mengunyah permen karet atau minum minuman bersoda, juga bisa memicu cegukan.

Cara tradisional yang biasanya dilakukan mengatasi cegukan dan cukup manjur adalah menahan napas atau meniupkan udara ke kantong kertas.

Saat kita melakukannya, CO2 akan menumpuk di paru-paru dan membuat diafragma kembali tenang.

Tyler Cymet, kepala sekolah kedokteran di American Association of Colleges of Osteopathic Medicine menghabiskan lima tahun untuk mempelajari cegukan pada 54 pasiennya. Namun ia tidak menemukan cara mudah mengatasi cegukan.

"Saya pikir tidak ada yang bekerja, cegukan tiba-tiba muncul dan berhenti sendiri," ujarnya kepada Guardian.

Melansir IFL Science, Sabtu (9/2/2019), jika Anda cegukan hanya dalam beberapa menit artinya itu masih normal. Tapi kalau sudah berjam-jam bahkan sampai 48 jam, sebaiknya Anda segera berkonsultasi pada dokter.

Ada kemungkinan itu termasuk gejala dari masalah yang lebih serius seperti meningitis, stroke, cedera otak traumatis, atau tumor.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Menahan BAB Bikin Keringat Dingin?

Kasus cegukan kronis

Ada juga cegukan kronis, yakni cegukan yang terjadi selama berminggu-minggu, bertahun, atau bahkan puluhan tahun tanpa henti. Ini adalah penyakit yang jarah terjadi.

Kasus terburuk yang pernah tercatat dialami oleh Charles Osborne. Dia mengalami cegukan selama 68 tahun, tepatnya 1mulai dari 1922 sampai 1990. Satu tahun kemudian ia meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau