Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasa Ungkap Energi Ledakan Meteor Dahsyat di Kuba, Sekitar 1.400 TNT

Kompas.com - 11/02/2019, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Ratusan orang di Florida Keys dan Kuba Barat menyaksikan fenomena aneh pada Jumat (1/2/2019) siang.

Sekitar pukul 13.15 waktu setempat, mereka melihat bola api berpijar terang diikuti jejak asap mengepul melintasi langit dengan kecepatan tinggi. Menurut laporan Organisasi Meteor Internasional, sesaat setelah kejadian itu ratusan saksi mata mendengar ledakan sonik.

Tak diragukan lagi, ledakan sonik itu disebabkan meteor yang jatuh ke Bumi. Dan kini Nasa sudah memiliki data yang mengungkap seberapa kuat ledakan tersebut.

Menurut Pusat Studi Benda Dekat Bumi (CNEOS) milik Nasa, meteor yang meledak di Kuba energinya setara dengan 1.400 ton TNT.

Baca juga: Meteor Meledak di Langit Amerika, Apa Spesialnya?

Trinitrotoluena (TNT atau Trotyl) merupakan bahan peledak hidrokarbon menyengat berwarna kuning pucat yang melebur pada suhu 81 derajat Celsius.

Para ahli berpikir ledakan besar itu disebabkan oleh tekanan besar yang menempatkan meteor pada gesekan panas dan lambat di udara.

Ketika gaya yang bekerja pada objek lebih besar dibanding gaya tarik yang menahannya, meteor itu meledak secara serempak.

Laporan yang diterbitkan di jurnal Meteoriitics & Planetary Science menjelaskan juga tentang mekanisme asing yang secara signifikan meningkatkan proses ledakan meteor.

Studi mengatakan, udara bertekanan tinggi yang masuk ke pori-pori meteor dapat membuat benda langit itu cepat hancur.

"Ada gradien besar antara udara bertekanan tinggi di depan meteor dan kekosongan udara di belakangnya," kata Jay Melosh seorang ahli geologi, atmosfer, dan planet dari Universitas Purdue.

"Jika udara bergerak melalui pori-pori meteorit, ia dengan mudah akan meretakan dan membuatnya cepat meledak," imbuhnya yang terlibat dalam penulisan makalah seperti dilansir Newsweek, Rabu (6/2/2019).

Meteor besar yang meledak di Kuba tertangkap berbagai layanan pemantauan dan kamera penduduk.

Radar Layanan Cuaca Nasional AS di Key West misalnya, merekam jejak meteor di atas kota Kuba, Vinales, pada ketinggian lebih dari 7.900 meter.

Tak lama setelah itu, beberapa orang melaporkan menemukan sesuatu yang mungkin merupakan pecahan meteor.

Baca juga: Mineral Alien Ditemukan di Area Jatuhnya Meteor 60 Juta Tahun Lalu

Ledakan meteor di kuba adalah salah satu yang terdahsyat dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut The Swinburne Astronomy Online Encyclopedia, sekitar 5.000 meteor dengan berbagai ukuran jatuh ke Bumi setiap tahun. Sebagian besar ledakan yang ditimbulkan kecil dan sangat sedikit yang diamati manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com