Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan Sel Kanker, Para Ilmuwan Gunakan Partikel Nano

Kompas.com - 10/02/2019, 15:42 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

OREGON, KOMPAS.com - Para peneliti dan dokter kini sedang menggunakan partikel-partikel sangat kecil untuk mencari cara-cara memerangi kanker.

Sebagian partikel nano, yang berukuran sepersejuta meter, dirancang untuk membawa pewarna khusus yang bersinar ketika mengenai sel kanker.

Para ilmuwan Universitas Negeri Oregon mengatakan ini memudahkan para ahli bedah untuk menemukan dan mengangkat tumor. Wartawan VOA Iryna Matviichuk mengunjungi Portland dan mempelajari bahwa prosedur baru akan segera diuji coba pada pasien manusia.

Partikel nano khusus itu ibarat kapal kecil yang mengangkut muatan pewarna ke sel-sel kanker di dalam tubuh pasien. Pewarna itu membunuh sejumlah sel kanker, dan memudahkan dokter bedah untuk melihat dan mengangkatnya.

Baca juga: Ahli Inggris Temukan Obat Ampuh bagi Pejuang Kanker Stadium Lanjut

Canan Schumann, Departemen Ilmu Farmasi, Oregon State University mengatakan, "Partikel nano ini digunakan untuk mengirim pewarna ke sel-sel kanker supaya kami dapat 1) mendiagnosis kanker; 2) melihat kanker tumbuh dan 3) ketika mengangkat kanker, kami bisa memastikan tidak ada sel kanker yang tertinggal."

Pengobatan nano itu dikembangkan oleh dua ilmuwan-pasangan yang berimigrasi ke AS dari Ukraina, Oleh dan Olena Taratula. Mereka membutuhkan waktu empat tahun untuk menemukan komposisi kimia yang sempurna.

"Pewarna ada dalam pelarut organik dan polimer ada di dalam air. Ketika kita mencampurnya dan mengeluarkan campuran organik, kita mendapatkan nanopartikel ini," ungkap Olena.

"Ketika terkena cahaya, mereka dapat menemukan sel kanker dan menghasilkan panas yang membunuh sel-sel ganas," sambungnya.

Obat baru itu berhasil diuji pada tikus dan kelinci di laboratorium Universitas yang bernama Laboratorium Taratula. Langkah selanjutnya adalah uji klinis.

Para peneliti mengatakan sangat penting untuk mengangkat semua sel kanker - apabila kanker muncul lagi, biasanya lebih agresif dan berbahaya.

"Kanker yang tertinggal akan menyebabkan kekambuhan di kemudian hari. Dan biasanya, kanker yang tertinggal kemungkinan akan menjadi resistan terhadap kemo," tambah Schumann.

Banyak sel kanker diperlukan untuk penelitian. Sebagian besar dari sel-sel itu dikembangbiakkan di ruangan ini.

Baca juga: WHO Serukan Tindakan Cepat Basmi Kanker Serviks

Para dokter dan ilmuwan mengatakan bahwa pengobatan nano baru ini sangat menjanjikan karena memudahkan dokter untuk melihat perbedaan antara sel-sel ganas dan jaringan sehat. Perbedaan ini adalah sesuatu yang dapat membuat perawatan kanker jauh lebih tepat.

Adam Alani, Profesor Universitas Negeri Oregon mengatakan, "Kami benar-benar tidak memiliki modalitas pencitraan kuat yang dapat membantu ahli bedah untuk mengenali tumor ringan. Dan pengobatan ini berpotensi besar untuk menyelesaikan masalah ini."

Namun, tes terbesar dari obat ini adalah melakukan uji klinis yang akan datang. Para peneliti berharap partikel-partikel kecil ini akan sukses besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com