Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langka, Kadal Lidah Biru Berkepala Dua Ditemukan di Australia

Kompas.com - 22/01/2019, 17:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Seekor kadal berlidah biru yang memiliki dua kepala baru-baru ditemukan di Australia. Kadal langka itu kemudian diserahkan ke Taman Reptil di negara bagian New South Wales.

Pengurus Taman Reptil The Australian itu cukup terkejut dan gembira melihat hal tersebut. Hewan melata itu sekarang diberi nama Lucky (Beruntung).

Karena kondisi tubuhnya yang tak biasa, masa hidup Lucky di alam bebas tidak akan lama, bila tidak diselamatkan.

Binatang yang memiliki kelainan seperti Lucky sering memiliki umur pendek karena akan mengalami kesulitan untuk makan dan tidak bisa mempertahankan diri dari predator lain.

Baca juga: Langka, Kebun Binatang Tampilkan Bagian Tubuh Ular yang Tak Kasat Mata

Staf di taman tersebut mengatakan kadal berlidah biru ini sekarang mendapat perawatan terbaik di sana.

"Kadal berlidah biru merupakan bagian unik dari kehidupan satwa di Australia, dan Lucky adalah binatang kecil yang unik," kata kepala bagian reptil di taman tersebut Daniel Rumsey.

Rumsey mengatakan, mereka sudah pernah melihat dan menerima ular atau hiu berkepala dua.

"Kami akan memperlakukan dia seperti sesuatu yang istimewa," kata Rumsey.

Bentuk kelainan ini tidak sepenuhnya aneh. Dua kepala terbentuk ketika embrio yang belum sepenuhnya matang pecah ketika berada di dalam telur.

Para pengasuh di taman tersebut berharap Lucky akan memiliki hidup yang panjang, dan mungkin bisa menjadi "kadal paling unik" di taman reptil tersebut.

Kadal lidah biru ini banyak ditemukan di Australia dan biasanya hidup di pekarangan rumah dengan memakan keong.

Ketika bertemu dengan predator atau manusia, kadal ini akan menunjukkan lidah birunya sebagai tanda peringatan. Mereka juga bisa melebarkan badannya agar terlihat lebih besar dan kadang mengeluarkan suara.

Bila ditangkap, mereka ini bisa menggigit ketika merasa takut dan terancam.

Meski begitu, kadal ini tidak beracun dan tidak berbahaya bagi manusia atau binatang peliharaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com