Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25.000 Tahun Lalu, Manusia Sudah Buru Mammoth Pakai Tombak Batu

Kompas.com - 20/01/2019, 19:08 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekitar 25.000 tahun yang lalu, pemburu zaman es di tempat yang sekarang disebut Polandia memburu mammoth dengan cara melemparkan tombak.

Hal ini terungkap dari sebuah penemuan arkeolog yang mendapati jika masih ada serpihan tombak yang tertanam di tulang rusuk seekor mammoth. Temuan tersebut menjadi sebuah kejutan besar karena menjadi bukti pertama yang menunjukkan bahwa orang-orang Eropa di zaman es menggunakan senjata untuk memburu binatang buas raksasa.

Sebelumnya, para peneliti bertanya-tanya apakah nenek moyang kita membunuh mammoth dengan tipu daya, misalnya dengan mengejarnya ke dalam lubang atau dari tebing atau para pemburu zaman es memang sudah mengincar mammoth yang lemah atau sakit sehingga mudah dihabisi.

Namun sekarang, peneliti telah menemukan bukti pertama tentang bagaimana hewan-hewan ini diburu.

Baca juga: Ingin Hidupkan Mammoth, Rusia Buat Fasilitas Kloning ala Jurassic Park

Peneliti awalnya menemukan tulang rusuk mammoth pada tahun 2002 di sebuah wilayah bernama Kraków. Di tempat ini, selama bertahun-tahun ditemukan sisa-sisa setidaknya 110 mammoth yang pernah hidup antara 30.000-25.000 tahun yang lalu.

"Di antara puluhan ribu tulang, saya menemukan tulang rusuk raksasa yang rusak. Ternyata, ada potongan panah batu kapur yang terjebak di dalamnya," kata Piotr Wojtal, seorang arkeolog di Poland Academy of Sciences.

Namun temuan itu rupanya tidak langsung ditindaklanjuti. Hingga akhirnya pada Februari 2018, para peneliti memeriksa kembali spesimen secara terperinci.

Selama pemeriksaan tersebut, peneliti menemukan pecahan ujung batu sepanjang 7 milimeter yang kemungkinan pecah ketika seorang pemburu melemparkan tombak ke tubuh mammoth.

"Tombak itu tentu saja dilemparkan dari kejauhan, sebagaimana dibuktikan dengan menempelnya tombak pada binatang. Tombak berhasil menembus kulit serta lapisan lemak hingga akhirnya mencapai tulang," tambah Wojtal.

Perburuan di zaman es

Selama ini, ada bukti yang kuat jika manusia memang mengonsumsi mammoth.

Salah satu contohnya ditemukan di situs Kraków di Polandia. Di lokasi tersebut, para peneliti menemukan tulang mammoth yang terbakar. Hal ini menunjukkan bahwa orang zaman itu berpesta mammoth panggang.

Baca juga: Mammoth Emas, Fosil Berbulu yang Diyakini Ahli Spesies Baru

"Namun, Anda tidak pernah bisa benar-benar memastikan apakah hewan tersebut diburu oleh manusia atau jangan-jangan mereka hanya mengambil bangkai mammoth yang sudah mati lantas memakannya, kata Adrian Lister, profesor di Natural History Museum di London, yang tidak terlibat dalam penelitian.

Jika mammoth diburu, pertanyaan selanjutnya adalah senjata apa yang digunakan untuk melawan mereka. Temuan ini membuktikan jika tombak digunakan untuk membunuh para mammoth.

Mammoth sendiri hidup di Eropa mulai sekitar 500.000 tahun lalu dan mulai menghilang sekitar 15.000 tahun lalu. Namun mereka bertahan lebih lama di Alaska dan tinggal di Pulau Wrangel, lepas timur laut Rusia sampai sekitar 4.000 tahun yang lalu.

Gabungan perubahan kondisi iklim dan perburuan kemungkinan menyebabkan kepunahan mammoth. Namun para peneliti masih berdebat, faktor mana yang memainkan peran lebih besar.

Bisa jadi temuan ini sekaligus memberikan gambaran jika manusia juga memainkan peran dalam kepunahan mahluk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com