Hilang Selama 200 Tahun, Iguana Akhirnya Kembali ke Pulau Galapagos

KOMPAS.com – Ada banyak hewan yang hilang dari pulau terbesar Galapagos, Santiago, ketika manusia menginjakkan kaki ke sana. Salah satunya adalah iguana yang dilaporkan untuk terakhir kalinya oleh Charles Darwin pada 1835.

Hilangnya iguana di Santiago tidak lain karena berbagai hewan yang dibawa oleh manusia, seperti kucing, anjing, tikus, babi, kambing dan keledai. Hewan-hewan ini tidak hanya memangsa iguana, tetapi juga menyaingi mereka dalam mencari makan.

Kini, usai hilang selama 200 tahun, iguana kembali ke Santiago berkat proyek Operation Isabela yang bertujuan untuk mengembalikan kekayaan ekologi Kepulauan Galapagos.

Dilaporkan oleh Directorate of the Galapagos National Park (DPNG), sebanyak 1.436 iguana Conolophus subcristatus telah dikembalikan ke pesisir Santiago yang merupakan habitat alami iguana.

Baca juga: Gen Kura-kura Raksasa Ungkap Rahasia Hidup Panjangnya

Lalu untuk memastikan kelanggengannya, proyek yang telah dimulai sejak tahun 2000 ini juga sudah menghilangkan hewan-hewan pesaing iguana yang dibawa masuk ke Santiago oleh manusia. Secara total, Operation Isabela telah menghilangkan 18.000 babi dan 55.000 kambing, dan Santiago telah terbebas dari kedua hewan tersebut sejak 2004 dan 2006.

Danny Rueda, ketua DPNG, menulis dalam akun Facebook Parque Nacional Galápagos bahwa iguana merupakan herbivora yang menjaga ekosistem Galapagos dengan menyebarkan biji dan menjaga ruang terbuka tanpa tanaman.

Langkah Operation Isabela berikutnya akan dilaksanakan pada Februari. Pada bulan tersebut, para pakar konservasi akan melihat perkembangan iguana, mencari bukti reproduksi mereka, dan melakukan analisis terhadap tanaman di Galapagos untuk mengetahui seberapa banyak yang mereka makan.

Selian itu, program manajemen permanen juga akan diperkenalkan ke Santiago untuk menjaga iguana-iguana tersebut.