Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Hadapi Bencana Ekologi yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Kompas.com - 09/01/2019, 18:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Ratusan ikan ditemukan mati mengambang di sepanjang aliran sungai Darling dan menyebar ke perairan kota kecil Menindee, Australia sejak sebelum Natal 2018. Matinya ikan-ikan itu diduga kuat karena ganggang beracun yang mekar.

Keadaan ini terus memburuk seiring berjalannya waktu. Dari yang awalnya ratusan, kini ada ribuan ikan yang mati. Sepanjang 40 kilometer bentangan sungai, tercatat ada lebih dari 10.000 ikan mati.

Di minggu ini, bencana lingkungan telah meledak ke tingkat yang lebih mengerikan. Seorang warganet pun menyebut hal ini sebagai degradasi tingkat kepunahan makhluk air dalam twitnya.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda: Mengapa Orang Selfie Saat Bencana?

Sebuah laporan mengatakan, saat ini ada kurang lebih satu juta ikan yang mati sia-sia.

Melansir Science Alert, Rabu (9/1/2019), pihak berwenang di negara bagian New South Wales sejauh ini hanya mengkonfirmasi bahwa ratusan ribu ikan benar-benar mati.

Terlepas dari berapa jumlah persisnya, fenomena di Australia ini jelas merupakan bencana ekologi yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

"Saya belum pernah melihat ikan-ikan mati dalam skala sebesar ini dan dalam waktu dekat, terutama di bentangan sungai yang sama," ujar manajer perikanan Iain Ellis dari Departemen Industri Primer (DPI) NSW kepada ABC News.

DPI menyalahkan kekeringan yang sedang berlangsung sehingga membuat ganggang mekar dan membunuh ikan air tawar, ikan kod, dan jenis lainnya. Hal itu semakin parah dengan naiknya suhu air, pasokan air rendah, dan konsentrasi nutrisi tinggi di dalam air yang membuat ganggang semakin beracun.

Cuaca dapat memperburuk kondisi. Awalnya membunuh ganggang kemudian menghabiskan kadar oksigen di dalam air dan akhirnya membahayakan ikan.

Namun, sejumlah penduduk Menindee mengatakan sejarah pengelolaan air yang dianggap buruk di NSW telah mengalihkan alira di sepanjang sungai Darling dan menciptakan kondisi berbahaya seperti sekarang.

Dalam sebuah video yang viral di Facebook minggu ini memperlihatkan dua warga berdiri di antara bangkai ikan yang mengapung dan masing-masing menggendong ikan berukuran jumbo.


"Ini tidak ada hubungannya dengan kekeringan, ini murni bencana karena ulah manusia," kata seorang pria dalam video tersebut.

Rekannya setuju, dan menambahkan bawah fenomena di Australia merupakan kombinasi dari kekeringan di atas efek pengalihan aliran air tidak berkelanjutan.

"Akibatnya mencekik kehiupan dari sistem di hilir sungai," ujar salah seorang yang lain.

Bagian terburuknya adalah segalanya mungkin akan menjadi lebih buruk sebelum ada kesempatan untuk menjadi lebih baik.

Baca juga: Kaleidoskop 2018: 7 Bencana Geologi yang Menerpa Indonesia

"Fenomena seperti ini akan lebih sering terjadi, mengingat ada banyak pengalihan air di irigasi hulu sungai," kata ilmuwan lingkungan Richard Kingsford dari UNSW kepada AAP.

"Kekeringan tiak akan berdampak besar jika ada lebih banyak air di sungai dan kualitas air yang bagus. Ikan tidak akan mengalami dampak buruk dari hal tersebut," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com