Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Peneliti Temukan Kode Genetik untuk Monogami

Kompas.com - 08/01/2019, 20:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Apa yang membuat suatu makhluk menjalani perilaku monogami? Pertanyaan tersebut tampaknya akan segera dijawab oleh para peneliti. Pasalnya, mereka telah berhasil mengidentifikasikan “kode genetik” untuk monogami.

Diuraikan dalam studi yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, para peneliti membandingkan DNA dari lima spesies berbeda yang menjalani monogami, dan lima spesies terdekat mereka yang tidak menjalani monogami.

Dalam kasus kali ini, para peneliti mendefinisikan monogami sebagai hewan-hewan yang berpasangan selama satu musim kawin dan berbagi tanggung jawab pengasuhan anak dengan pasangannya.

Hewan-hewan monogami yang dipilih adalah tikus California, vole Microtus ochrogaster, burung pipit air, katak Ranitomeya imitator, dan ikan Cichlid dari Danau Tanganyika di Afrika. Sementara itu, hewan-hewan non-monogami yang dipilih adalah tikus rusa, vole Microtus pennsylvanicus, burung Prunella modularis, katak Oophaga pumilio, dan spesies Cichlid Afrika lainnya.

Baca juga: Hubungan Monogami Lebih Baik untuk Kesehatan

Hewan-hewan ini berpisah satu sama lainnya dalam garis evolusi sekitar 450 juta tahun yang lalu, dan membentuk perilaku monogaminya secara independen. Namun, rupanya ada 24 kandidat gen universal yang ekspresinya dapat dikaitkan dengan monogami.

Gen-gen ini diduga mempengaruhi perkembangan neural, persinyalan sel, pembelajaran, memori dan fungsi kognisi yang membuat mereka lebih bisa mengenali pasangan dan keturunannya, serta tempat tinggal yang mereka buat bersama.

Meski demikian, para peneliti tidak bisa secara pasti menyebutkan apakah gen-gen yang sama juga menyebabkan perilaku monogami pada manusia. Rebecca Young, pakar biologi di University of Texas-Austin dan salah satu peneliti juga menekankan bahwa definisi monogami mereka tidak sama dengan kesetiaan pada pasangan.

Untuk langkah selanjutnya, para peneliti berharap untuk mempelajari bagaimana ekspresi gen yang dimodifikasi mempengaruhi perilaku monogami suatu spesies. Melalui penelitian lanjutan tersebut, mereka pun berharap untuk bisa menunjuk gen monogami secara pasti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com