Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Badan Merinding Saat Kencing?

Kompas.com - 04/01/2019, 20:34 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Live Science,


KOMPAS.com - Saat buang air kecil, pernahkah Anda merasa sekujur tubuh bergetar atau bulu kuduk merinding? Tenang, apa yang Anda alami itu sebenarnya wajar dan dapat dijelaskan secara ilmiah.

Melansir Hello Sehat, penyebab sekujur tubuh merinding saat kencing adalah kombinasi antara perubahan suhu tubuh, kerja sistem saraf, dan perubahan tekanan darah sekaligus dalam satu waktu.

Seperti kita tahu, suhu urine itu relatif hangat. Saat kita kencing, suhu inti tubuh ikut menurun karena air hangat yang dikeluarkan dari tubuh.

Perubahan suhu secara mendadak ini kemudian memicu tubuh menyalakan refleks merinding sebagai cara alami untuk kembali menghangatkan tubuh.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Kita Tak Berbulu Sekujur Tubuh?

Itu kenapa Anda bisa bergidik atau gemetar dalam detik-detik pertama selama tubuh mengeluarkan urine.

Selain tubuh bergetar gara-gara perubahan suhu tubuh, Live Science pernah melaporkan ada hal lain yang jadi penyebabnya.

Dokter spesies urologi Simon Fulford yang praktek di James Cook University Hospital, Inggris, mengatakan bahwa kerja sistem saraflah yang sebetulnya jadi dalang utama di balik munculnya sensasi merinding saat buang air kecil.

Proses buang air kecil tidak semudah hanya karena Anda ingin saja. Naluri ingin ingin buang air kecil diatur oleh pusat kendali otak bernama ANS yang mengendalikan fungsi tubuh otomatis, seperti pengaturan suhu tubuh dan detak jantung.

Di dalam ANS terdapat dua sistem saraf yang secara khusus mengatur hasrat kencing, yaitu sistem saraf parasimpatik (PNS) dan sistem saraf simpatik (SNS).

Ketika kandung kemih penuh oleh urine, reseptor saraf yang ada di dinding otot kandung kemih akan mendeteksi adanya peregangan akibat bertambahnya volume cairan. Reseptor ini lalu mengaktifkan satu set saraf di sumsum tulang belakang yang disebut saraf sakral.

Setelah itu, saraf sakral akan memerintahkan saraf PNS di otak untuk memicu kontraksi otot kandung kemih agar mulai mendorong urin keluar dari tubuh.

Proses ini bila diibaratkan seperti menahan saklar lampu setengah jalan; aliran listrik (urine) belum sepenuhnya terputus sampai mati (hasrat ingin kencing sudah ada, tapi aliran urinenya belum mulai).

Pada akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih (kita buang air kecil), sistem saraf yang ada dalam ANS secara otomatis akan menurunkan tekanan darah.

Penurunan tekanan darah mendadak ini kemudian memicu SNS untuk melepaskan hormon katekolamin. Peningkatan katekolamin tiba-tiba inilah yang diduga kuat mengakibatkan tubuh merinding saat buang air kecil.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Kekenyangan Justru Bikin Ngantuk?

Pria lebih sering merinding saat kencing

Sensasi merinding saat kencing biasanya lebih cenderung dialami oleh pria daripada wanita. Pasalnya, posisi berdiri saat buang air kecil menyebabkan saraf parasimpatis lebih aktif ketimbang saat jongkok atau duduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Live Science,
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com