Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 9 Spesies Punah dan Terancam Punah Sepanjang 2018

Kompas.com - 01/01/2019, 12:26 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Ratusan spesies baru ditemukan dalam 12 bulan terakhir. Di sisi lain, kita juga telah kehilangan beberapa spesies di muka Bumi.

Dalam artikel kali ini, kita akan memberi ruang untuk mengenang spesies yang hilang pada 2018 dan mereka yang terancam punah karena ulah manusia.

1. Burung Macaw Spix, Bintang dalam film Rio

Macaw Spix (Cyanopsitta spixii) terkenal berkat film Rio yang diproduksi Blue Sky Studios.

Burung Macaw yang berwarna biru terang ini dikonfirmasi sudah punah di alam liar pada September lalu, setelah kelompok konservasi BirdLife International menganalisis data selama delapan tahun.

Menurut para ahli, salah satu penyebab kepunahannya karena deforestasi.

"Aktivitas manusia adalah pendorong utama dari hampir semua kasus kepunahan," kata Stuart Butchart, Kepala Ilmuwan di BirdLife International kepada IFL Science.

Sejak tahun 2000, jumlah burung ini menurun drastis dan hanya mampu bertahan sebagai koleksi pribadi. Tercatat ada 110 burung hasil penangkaran yang awalnya dari tujuh ekor dari dua sarang.

Nantinya, burung penangkaran ini akan dilepaskan kembali ke habitatnya di Brasil.

Baca selengkapnya: Burung Biru Cantik dalam Film Rio Diyakini Ahli Punah di Alam Liar

2. Cougar timur atau Puma timur

Ilustrasi cougar timur Ilustrasi cougar timur
Cougar timur (Puma concolor couguar) pernah hidup di timur laut Amerika Utara dan merupakan subspesies Cougar Amerika Utara.

Cougar timur secara tidak resmi dianggap punah oleh A.S. Fish and Wildlife Service pada 2011. Namun pada tahun ini, spesies itu secara resmi dinyatakan punah.

3. Sudan si badak putih jantan utara

Sudan adalah jantan terakhir dari spesies badak putih utara di dunia.

Namun pada 20 Maret 2018, Sudah harus disuntik mati di usia 45 tahun karena memiliki berbagai omlikasi penyakit.

Matinya Sudan, badak putih utara di dunia tinggal menyisakan dua ekor dan semuanya betina.

Baca selengkapnya: Sudan, Badak Putih Jantan Terakhir di Dunia Mati

4. Lumba-lumba kecil vaquita

Vaquita adalah spesies lumba-lumba langka yang endemik di bagian utara Teluk California.

Mereka adalah satu-satunya spesies dalam keluarga lumba-lumba yang hidupnya di perairan hangat.

Menurut daftar merah kepunahan IUCN, jumlah Vaquita terus menurun drastis setiap tahunnya. Pada 2014 jumlahnya tercatat ada 100 ekor, tapi di 2018 tinggal menyisakan 12 ekor.

Penurunan populasi Vaquita sebagian besar disebabkan oleh penangkapan ilegal. Ahli pun meyakini spesies ini akan egera punah mengingat kemampuan Vaquita untuk bertahan hidup dan bereproduksi sangat terbatas.

"Kita akan segera kehilangan vaquita," ujar Sea McKeon, profesor biologi dari St. Mary's College of Maryland.

"Kepunahan mereka mungkin bisa terhadi tahun depan atau mungkin juga tahun ini," sambungnya.

5. Spesies baru Orangutan Tapanuli yang masa depannya terancam

Orangutan Batang Toru atau Tapanuli lebih dekat hubungannya dengan Orangutan Kalimantan daripada Orangutan Sumatera. Mereka hidup di sebuah hutan terisolasi yang ada di pegunungan Sumatera. Orangutan Batang Toru atau Tapanuli lebih dekat hubungannya dengan Orangutan Kalimantan daripada Orangutan Sumatera. Mereka hidup di sebuah hutan terisolasi yang ada di pegunungan Sumatera.

Kabar gembira sekaligus menyedihkan datang dari spesies orangutan.

Kabar gembiranya, pada November 2017 ahli menemukan spesies orangutan baru di Sumatra Utara yang disebut Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).

Kabar buruknya, habitat mereka di perbukitan Batang Toru terancam pembangunan industri dan pertanian.

Baca selengkapnya: Cerita Kami Menemukan Orangutan Tapanuli, Jenis Baru dan Terlangka

6. Salamander raksasa China

Selain membunuh hewan modern, disadari atau tidak kita juga menjadi ancaman salamander raksasa China.

Mereka adalah fosil hidup yang moyangnya menjelajahi Bumi bersama stegosaurus dan diplodocus sekitar 250 juta tahun lalu, dan kini di ambang kepunahan.

7. Jerapah

Anak-anak jerapah ini akan berdiri 30 menit setelah mereka dilahirkansciencemag Anak-anak jerapah ini akan berdiri 30 menit setelah mereka dilahirkan
Pada Desember 2018, pemerintah Kenya menyatakan jerapah sebagai hewan terancam punah.

Populasi jerapah di Kenya telah anjlok 40 persen dalam waktu 30 tahun terakhir, kata Charles Musyoki, direktur jenderal dinas satwa liar Kenya.

Ini adalah kali pertama Jerapah dinyatakan terancam punah.

Baca selengkapnya: Baca juga: Pemerintah Kenya: Jerapah Terancam Punah

8. Lemur

Berbagai jenis lemur di Madagaskar.WIKIPEDIA Berbagai jenis lemur di Madagaskar.

Kelompok konservasi terkemuka dunia, International Union for the Conservation of Nature (IUCN) mengumumkan 95 persen populasi lemur di seluruh dunia berada di ambang kepunahan.

Lemur merupakan primata arboreal (primata yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di pepohonan, red) dengan moncong runcing dan ekor panjang yang hanya ditemukan di Madagaskar.

Sayang, habitat utama lemur semakin rusak dan hilang karena penebangan dan penambangan ilegal, ditambah lagi maraknya perburuan liar. Ketiga hal tersebut bertanggung jawab akan kasus ini.

Baca juga: IUCN: Lemur Resmi Jadi Primata Paling Terancam Punah di Dunia

9. Serangga dalam bahaya


Serangga di dunia sedang dalam bahaya. Kita telah kehilangan 97 persen kupu-kupu raja barat di AS, dan serangga creepy-crawly di Amerika Selatan juga menurun drastis.

"Serangga memberi kekuatan pada dunia dengan cara yang nyata, mereka membuat dunia bekerja. Tapi kita telah menghilangkannya dari Bumi dan semestinya ini menjadi peringatan keras," kata McKeon.

Baca juga: Ratusan Spesies Baru Ditemukan Tahun Ini, Ini 4 yang Paling Unik

"Kehilangan spesies berarti kehilangan buku-buku evolusi sebelum kita memiliki kesempatan untuk membacanya," tutup Thomas Hildebrandt, ahli di balik teknik konservasi inovatif yang membuat hibrida badak putih utara melalui IVF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com