Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuh Batu Permata, Bumi Super Baru Ditemukan Ilmuwan Eropa

Kompas.com - 01/01/2019, 11:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Melihat orang yang menggunakan banyak batu pertama tentu akan menarik perhatian. Ternyata hal itu tidak hanya berlaku bagi manusia saja, tapi juga planet.

Dalam laporan bulanan yang diterbitkan oleh Royal Astronomical Society, sekelompok ilmuwan Eropa mengklaim baru saja menemukan planet yang berlimbah batu rubi dan safir.

Temuan bermula dari para astronom yang menyelidiki jenis kimia dan kondisi yang timbul dari planet berbatu. Mulanya, penelitian yang dilakukan bertujuan memahami bagaimana planet berbatu terbentuk.

Penelitian ini dilakukan oleh astronom dari University of Cambridge, Amy Bonsor dan koleganya.

Baca juga: Bumi Super Baru Ditemukan Mengorbit Tetangga Terdekat Matahari

"(Tujuan penelitian ini adalah) mempelajari komposisi benda-benda berbatu di luar tata surya kita yang telah ditelan sisa-sisa bintang seperti matahari kita yang disebut kurcaci putih," ungkap Bonsor dalam makalahnya.

Studi yang dilakukan oleh Bonsor menunjukkan bahwa bahan seperyi kalsium dan aluminium lazim ditemukan di planet berbatu. Selain itu, mereka mencoba mengetahui kondisi seperti apa yang mungkin memunculkan planet yang seluruhnya terbuat dari batu permata.

Pencarian itu membawa Bonsor menemukan HD219134b, sebuah Bumi-super yang penuh dengan batu rubi dan safir.

Planet ini terletak 21 tahun cahaya dari rasi bintang Cassiopedia. Orbit planet ini hanya berlangsung tiga hari untuk sekali mengelilingi bintang induknya.

Meski disebut Bumi-super, karena punya beberapa kemiripan dengan rumah kita, planet ini sekitar 10-20 persen lebih padat.

Para peneliti menduga ini berkaitan dengan tingkat konsentrasi kalsium dan aluminium, yang berperan penting dalam pembuatan batu permata.

Tak hanya itu, planet ini juga memiliki suhu tinggi yang memfasilitasi pembentukan batu permata.

Hal tersebut membuat para peneliti percaya bahwa Bumi-super ini penuh dengan batu rubi dan safir.

"Sebuah kelas baru dari exoplanet berbatu yang terbentuk dari sejumlah besar kalsium, aluminium dan oksidasi mereka, serta planet ini terbentuk sangat dekat dengan bintang induknya," kata Bonsor dikutip dari Popular Science, Jumat (29/12/2018).

Baca juga: K2-18b, Bumi Super Baru, Apakah Layak Bagi Manusia?

"Exoplanet benar-benar beragam dan berpotensi sangat berbeda dari Bumi kita sendiri," imbuhnya.

Secara keseluruhan, Bonsor menggarisbawhi bahwa komponen pembuat exoplanet terutama Bumi-super mungkin lebih beragam dibanding perkiraan kita sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com