Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/12/2018, 17:51 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Selain membantu korban bencana tsunami Banten, para relawan berhasil menyelamatkan puluhan penyu yang terdampar.

Tsunami Banten yang menyapu wilayah pantai di Selat Sunda dipicu oleh longsoran Gunung Anak Krakatau. Fenomena ini menewaskan sedikitnya 430 orang dan hampir 160 orang masih hilang.

Tim penyelamat terus melakukan pencarian ke daerah yang terdampak bencana dengan harapan menemukan warga yang masih selamat. Namun seperti dilaporkan Guardian, para relawan justru kerap menemukan penyu terdampar.

Penyu-penyu ini tidak bisa kembali ke laut karena mereka terjebak di reruntuhan, terbalik, atau berada di lokasi yang terlalu jauh dari pantai.

Baca juga: Menimbang Underwater Wireless Sensor Network, Sistem Peringatan Dini untuk Tsunami

Hingga saat ini, ada lebih dari 30 penyu yang sudah dikembalikan ke laut.

Salah satu tim yang melakukan penyelamatan penyu adalah Eko Sulistio. Ia mengorganisir tim beranggotakan tujuh orang untuk menyelamatkan penyu.

Timnya berhasil menyelamatkan lebih dari 20 penyu, termasuk penyu tempayan, penyu sisik, dan penyu hijau yang tergolong spesies terancam punah dan sangat tergantung pada habitat asli.

Sementara itu, kelompok lain yang dipimpin Badan Konservasi Alam Serang berhasil menyelamatkan 13 penyu lain.

Sulistio mengatakan, beberapa penyu yang ditemukannya berada di titik satu kilometer dari bibir pantai, kemudian ada yang tersangkut sampah laut, atau dalam posisi terbalik.

Banyak penyu yang ditemukan di dekat resor Tanjung Lesung, di mana ada lebih dari 100 orang tewas akibat tsunami.

Untuk mengembalikannya ke laut, para relawan menggunakan terpal, karung beras, dan tongkat.

Menurut pemberitaan AFP, ada satu penyu seberat 30 kilogram yang terjebak di tumpukan sampah dan dalam kondisi terbalik. Penyu itu harus diangkat empat orang untuk kembali ke laut.

Dehidrasi, kelaparan, dan predasi bukan satu-satunya ancaman penyu yang terdampar.

"Beberapa nelayan mencoba mengambil penyu, mungkin untuk dimakan, dan saya melarangnya," kata Sulistio kepada Guardian.

"Mereka membawa penyu itu dengan sepeda motor, tapi saya menghentikannya dan memperingatkan mereka bahwa penyu dilindungi hukum," imbuh dia.

Baca juga: Studi Baru: Sampah Plastik Kontaminasi Penyu Sejak Menetas

Penyelamatan lebih dari 30 penyu mungkin bisa menjadi penghiburan kecil di antara banyak kehilangan yang telah dialami korban bencana. Meski demikian, hal ini bisa jadi secercah harapan kecil di tengah badai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com