KOMPAS.com - Selain membantu korban bencana tsunami Banten, para relawan berhasil menyelamatkan puluhan penyu yang terdampar.
Tsunami Banten yang menyapu wilayah pantai di Selat Sunda dipicu oleh longsoran Gunung Anak Krakatau. Fenomena ini menewaskan sedikitnya 430 orang dan hampir 160 orang masih hilang.
Tim penyelamat terus melakukan pencarian ke daerah yang terdampak bencana dengan harapan menemukan warga yang masih selamat. Namun seperti dilaporkan Guardian, para relawan justru kerap menemukan penyu terdampar.
Penyu-penyu ini tidak bisa kembali ke laut karena mereka terjebak di reruntuhan, terbalik, atau berada di lokasi yang terlalu jauh dari pantai.
Baca juga: Menimbang Underwater Wireless Sensor Network, Sistem Peringatan Dini untuk Tsunami
Hingga saat ini, ada lebih dari 30 penyu yang sudah dikembalikan ke laut.
Salah satu tim yang melakukan penyelamatan penyu adalah Eko Sulistio. Ia mengorganisir tim beranggotakan tujuh orang untuk menyelamatkan penyu.
Timnya berhasil menyelamatkan lebih dari 20 penyu, termasuk penyu tempayan, penyu sisik, dan penyu hijau yang tergolong spesies terancam punah dan sangat tergantung pada habitat asli.
Sementara itu, kelompok lain yang dipimpin Badan Konservasi Alam Serang berhasil menyelamatkan 13 penyu lain.
Sulistio mengatakan, beberapa penyu yang ditemukannya berada di titik satu kilometer dari bibir pantai, kemudian ada yang tersangkut sampah laut, atau dalam posisi terbalik.
Banyak penyu yang ditemukan di dekat resor Tanjung Lesung, di mana ada lebih dari 100 orang tewas akibat tsunami.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.